Unik, Ternyata Makam Ini Terbuat dari Batu Besar yang Digulingkan Bertahun-Tahun

Warga memperlihatkan makam berusia ratusan tahun terbuat dari batu besar di Tobasa

Samosir(SegmenNews.com)- Kabupeten Toba Samosir (Tobasa), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyimpan berbagai pesona dan keunikan. Mulai dari keindahan pantai pasir putihnya. Baca disini>>>>.

Hingga tradisi berziarah di makam yang memiliki mistis dan keunikan tersendiri. Seperti salah satu makam seorang tokoh di Tobasa bermarga Siahaan.

Makam yang berukuran besar terbuat dari batu 100 tahun yang lalu ini banyak diziarahi etnis Batak Toba.

Pantaun Segemennews di lokasi, pada makam tersebut terfapat ukiran-ukiran yang buat manusia dizamannya, ukiran itu masih tampak indah di pandang mata. 

Dilokasi makam, terlihat juga ada makam seluruh keluarga yang sudah meninggal di satukan satu lokasi,  tetapi berbeda tempat.  Artinya,  makam itu dijadikan sebagai makam persatuan dari berbagai keturunan.

Salah satu warga, Nelson Siahaan kepada segmennews.com, Kamis (12/1/17) menuturkan, pembuatan makam didalam batu besar itu memiliki cerita unik.

Dahulu, kata Nelson, menurut cerita para orang tua, batu tersebut berukuran sangat besar, digulingkan beramai ramai oleh penduduk untuk dijadikan makam. Penggulingan batu hingga ke lokasi memakan waktu bertahun tahun lamanya.

Sesampainya di lokasi makam,  batu tersebut diukir sedemikian rupa layaknya makam, batu juga dibuat lubang dan pintu untuk memasukkan jenazah yang sudah dimakamkan sebelumnya kedalam batu.

Hingga saat ini, kata Nelson, makam batu besar tersebut menjadi salah satu objek wisata budaya. Warga etnis Batak Toba juga banyak yang melakukan ziarah disana.

“Kami bersama keluarga juga sekali setahun wajib ke sini (ziarah red). Karen ziarah sudah merupakan tradisi bagi kami,” tutur Nelson yang tinggal di Kabupaten labuhan Batu Utara.

Makam ini, lanjut Nelson, sudah dianggap sebagai wisata budaya.  Artinya, mereka masih menghargai dan tidak melupakan dengan orang yang sudah mendahulu mereka.

Uniknya lagi, meski makam sudah berusia ratusan tahun, namun bentuk dan ukiran khas Batak zaman dahulu masih kental.***

Liputan: Ber Siahaan
Red: hasran