![](https://segmennews.xyz/wp-content/uploads/2017/01/suku-huaorani_20170120_103122.jpg)
SegmenNews.com- Penjabaran di kedalaman Hutan Amazon, yang tersembunyi kehidupan lain membuat mata terbelalak.
Bagaikan film Tarzan, kehidupan di hutan ternyata ada.
Tanpa mengenakan kain sehelaipun, mereka hidup berkelompok dan membangun kehidupan di hutan Amazon.
Bedanya, ketika Tarzan menjadikan kera sebagai ibu dan keluarganya, di dunia nyata penghuni hutan memangsanya untuk dikonsumsi.
![](https://segmennews.xyz/wp-content/uploads/2017/01/suku-huaorani_20170120_102620.jpg)
Dilansir Dailymail, kelompok mereka dinamakan Suku Huaorani.
Ada sekitar 4.000 orang yang merupakan anggota suku ini.
Mereka jadi pemburu monyet dan babi untuk dikonsumsi.
Bak seorang Tarzan, mereka memanjat pohon dan memburu monyet serta babi dengan menggunakan sumpit.
Lalu membakarnya dengan api untuk dimakan bersama-sama.
Selain tak mengenakan pakaian, ciri suku Huaorani adalah jari kakinya yang terlihat melebar.
Pemerintah Ekuador mendirikan kawasan Etnis Waorani untuk melindungi kawasan hutan yang mereka tinggali.
Berikut tulisan Pete Oxford dan Cris Summers.
Tidak ada restoran cepat saji atau toko kelontong di hutan hujan wilayah timur Ekuador.
Jika ingin makan, mereka ke hutan mencari monyet.
Memanjat pohon dan menembaknya dengan sumpit.
Kehidupan di hutan menjadikan mereka ahli memanjat dan menembak dengan sumpit.
Tembakan yang dilamparkan sumpit bukan tembakan biasa, tetapi memiliki racun yang mematikan mangsanya.
![](https://segmennews.xyz/wp-content/uploads/2017/01/suku-huaorani_20170120_103134.jpg)
Ada sekitar 4000 orang di suku Huaorani dengan ciri tubuhnya yang kecil dan kaki yang datar.
Banyak keturunan suku yang bahkan memiliki enam jari.
Suku Huaorani tinggal tidak jauh dari Rio Napo, wilayah hutan raksasaAmazon, dekat dengan Peru.
Pete mengabadikan suku pedalaman ini dan menyebutnya sebagai orang hutan yang selaras dengan hutan.
“Sekarang mereka menghadapi perubahan yang radikal yang mampu menggerus budaya mereka. Ada eksplorasi minyak di wilayahnya. Juga di Taman Nasional dan Biosphere yang mengubah kehidupan sekitarnya.”
![](https://segmennews.xyz/wp-content/uploads/2017/01/suku-huaorani_20170121_131940.jpg)
Di kedalaman hutan Amazon, tersembunyi kehidupan lain yang membuat mata terbelalak. Bagaikan film Tarzan, kehidupan di hutan ternyata ada.
Suku Huaorani kadang juga disebut sebagai suku Waorani atau Waos.
Yakni suku Amerindian asli yang menggunakan bahasa beruang.
Ia menyebutkan bahasanya bahkan tak menggunakan lidah seperti Quechua yang digunakan mayoritas orang Ekuador.
“Dalam kehidupan dunia jadi saksi perubahan budaya dan ilmu pengetahuan. Kita semua seperti menyatu dalam hal yang sama (tergerusnya budaya). Bagiku jadi hal yang menyedihkan.”
“Kebahagiaan terbesarku adalah menghabiskan waktu bersama orang yang tak seperti diriku. Saya jadi sadar yang asing adalah saya, bukan suku ini.***(Banjarmasin Post/Restudia/tbn)