MUI, Ormas dan OKP Islam se-Riau Gelar Silaturrahim Tema “Mengawal Gerakan Umat Merawat Spirit 212”

MUI, Ormas dan OKP Islam se-Riau Gelar Silaturrahim Tema “Mengawal Gerakan Umat Merawat Spirit 212”

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ormas dan OKP Islam seProvinsi Riau menggelar silaturahim dengan tema “Mengawal Gerakan Umat Merawat Spirit 212” bertempat di Sekretariat KAHMI Riau, jalan Melayu No.10 Sidomulya Timur, Marpoyan Damai, Pekanbaru Gedung Insan Cita, Jum’at (21/1/17).

Pembicara dari ulama dan tokoh Ormas diantaranya,
1. Prof. Dr. H. M. Nazir Karim (Ketua Umum MUI Riau)
2. Dr. K.H. Mustafa Umar, MA (Imam Besar Masjid Raya An Nur/Ketua Komisi Fatwa MUI Riau)
3. Prof. Dr. Alaidin Koto, MA (Wantim MUI Riau)
4. Prof. Dr. Sudirman M. Johan (PW Muhammadiyah)
5. Yulisman B.I., S.Si (Koordinator Presidium KAHMI Riau).

Hadis juga Front Pembela Islam wilayah Riau, Ust R Ade Hasibuan selaku ketua Tanfidz FPI Riau, ust Sohandi dari Hizbut Tharir Wilayah Riau, Ust Yana Mulyana Ketua PERSIS Riau Ust Alkhairi Yakub dari Syarikat Islam(SI) dan Organisasi Mahasiswa HMI, LDK dan Gema Pembebasan dan lainnya.

Forum ini di selenggarakan oleh MUI Propinsi Riau bidang Komisi Ukhuwah, ustad
Muhammadun, M.Si.
(Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Riau) dan
Muhammad Sahal, M.Si.
(Sekretaris) selaku moderator acara di mulai dengan Pembacaan Ayat Suci Alquran.

Ketua MUI Riau, Prof. Dr. H. M. Nazir Karim menegaskan bahwa, umat Islam di Indonesia diperhitungkan oleh umat Islam sedunia, maka spirit dari 212 ini perlu di rawat, dan yang terjadi hari ini tidak terjadi dengan sendirinya ada sunnatullah.

“Allah berikan kesadaran ini mudah- mudahan menjadi kesadaraan yang abadi dari peristiwa ini, umat Islam harus instropeksi diri dan sesungguhnya umat Islam tidak menyatakan ada Musuh kapan itu ada, musuh ketika ada yang menyatakan musuh kepada umat Islam ini karena umat Islam tidak pernah memulai duluan, ketika ada yang menyatakan musuh maka umat Islam melawannya karena Islam ini Rahmatan lilalamin,” sampainya.

Untuk itu, lanjutnya, spirit 212 ini harus dirawat agar semangat dengan Sillah ukhuwah ini terus terjaga.

Ditegaskan M. Nazir Karim lagi, selama ini umat Islam turut dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara, hal ini harus menjadi koreksi bagi negara.

“Kita harap Negara dan umat Islam tidak ada gesekan maupun benturan. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Islam menjaga negeri. Asalkan mereka mau membaca kebenaran yang hakiki,” ujarnya.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Raya An Nur/Ketua Komisi Fatwa MUI Riau, Ust Mustafa Umar mengatakan, peristiwa 411 dan 212 terjadi karena adanya ketidakadilan terhadap umat Islam, serta adanya kriminalisasi para Ulama seperti terhadap Habib Rizieq dan ustad Bachtiar Nasir.

Sebab itu, umat didaerah harus bangkit untuk menjaganya. Kebangkitan dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan sholat subuh berjamaah. Dalam kebersamaan, umat tak lagi melihat partai maupun organisasinya.

Sementara untuk sumber informasi, dalam waktu dekat akan dideklarasikan TV 212 yang didirikan oleh koperasi 212, dibawah bimbingan para ulama.

“Umat Islam harus menjaga ulama, kematian ulama adalah kematian umat. Sebab ulama adalah pewaris Nabi,” tegasnya.***(Heri)