Panen Raya Cabe Poktan Tani Jaya-Siak Membanggakan

Panen Raya Cabe Poktan Tani Jaya-Siak Membanggakan, Bupati Siak saat ikut memanen cabe merah

Siak(SegmenNews.com)- Meski hujan, Bupati Siak Syamsuar di dampingi ketua TP PKK Misnarni, Kadis Pertanian Rubiati, Kadis Peternakan Susilawati bersama Ketua KTNA Nasional dan Riau dan pihak perusahaan serta kelompok Tani Jaya, melakukan panen cabe dilahan milik Suryono salah satu anggota kelompok tani Kampung Pinang Sebatang Barat kecamatan Tualang, Senin (23/1/17). 

Turut hadir Camat Tualang Zalik Efendi,  Sekcam Tualang, Pimpinan perusahaan IKPP Hasanudin The, Kadis PU Irving Kahar,  Kabag Humas dan Protokol Wan Syaiful Efendi, dan  Lurah Perawang Yudarajasa. 

Suryono mengaku senang karena Bupati Siak berkenan datang melihat sekaligus memetik cabe dikebunnya.  Ia menceritakan kebun yang dikelolanya bersama para petani lainnya dibantu dari APBD Kab Siak yang dikolabirasikan dengan CSR Perusahaan.

Saat ini dilahan seluas 4 hektar miliknya ditanami sayuran, buah-buahan  dan kolam ikan. Selain itu pihaknya telah menerima bansos dari pemerintah pusat berupa sapi dan kambin dari Baznas Siak maupun dari perusahaan. 

Kelompok Tani yang dipimpin Suryono ini ingin memperluas lahan untuk ditanami cabe.  Namun demikian dirinya tidak mau asal tanam.
 
“Kami sudah panen (cabe) ke 7 dengan hasil 1.2 ton per 0,5 hektar, katanya penuh senyum.  Kami berharap agar masyarakat Siak dapat memanfaatkan lahan yang subur di negeri istana ini. Keberhasilan tidak diraih dengan bermalas malasan,”  sebutnya.

Keberhasilan Suryono dalam mengelola lahannya didaulat untuk berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB di Marrakesh, Maroko yang dihelat 7-18 November 2016 lalu.

Selain itu baru-baru ini dirinya diundang acara Kick Andy salah satu stasiun tv nasional untuk menceritakan keberhasilannya dalam bertani hingga diundang ke KTT di Maroko.

Rubiati Kadis Pertanian menambahkan kerja keras kelompok Tani Jaya ini adalah kerjasama antara pihak pemerintah kabupaten Siak dengan pihak perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper (PT IKPP) dan PT Arara Abadi. Pihaknya memprioritaskan program komoditi tanaman pangan, seperti  palawija dan holtikultura.

Salah satu 9 dari program komoditi prioritas pemerintah kabupaten Siak selain padi kami juga memprogramkan tanaman pangan, seperti palawija dan tanaman holtikultura.

Tanaman palawija selain ubi kayu adalah jagung, talas, ubi jalar, namun pada tahun ini yang menjadi prioritas kami adalah tanaman jagung. Harapan kami hingga 2018 tanaman jagung minimal bisa memenuhi kebutuhan untuk wilayah kabupaten Siak atau bisa di ekspor ke kabupaten tetangga.

Untuk komoditi holtikultura yaitu sayur-sayuran, dan prioritas kami adalah komiditi cabe merah. Selain padi, cabe dan jagung untuk sampai tahun 2018 bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, kalau bisa sudah swasembada.

Bukan berarti tanaman pangan lainnya tidak diprioritaskan. Tahun 2017 pada bulan ini sudah ada panen cabe sebanyak 11,75 hektar. Kalau dirata-ratakan 6 ton dengan luas 11,75 hasilnya kurang lebih 70 ton, sementara kebutuhan cabe hanya 62 ton, berarti ini sudah lebih dari kebutuhan masyarakat Siak.

Apalagi tahun 2017 ini Siak mendapat bantuan dari pusat sebanyak 40 hektar, kalau bantuan tersebut dikembangkan dengan produksi 5 ton saja, ini bisa swasembada dan malah bisa ekspor ke daerah tetangga.

“Masalahnya adalah pertanian kita terpencar di seluruh kecamatan, sehingga pemasarannya tidak terkontrol oleh kita. Kalau pemasarannya terkordinir, kita bisa menghitung rasio kebutuhan pangan komoditi jagung dan cabe,” ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya sedang merencanakan dengan sejumlah SKPD terkait untuk koordinir distribusi pemasaran komoditi-komoditi unggulan. Manfaatkan peluang-peluang yang ada, sayang kalau tidak dimanfaatkan. 

“Saya berharap para penyuluh lapangan untuk mendata komoditi-komoditi unggulan yang ada disetiap wilayah kerjanya, sehingga kita tahu kapan tanam dan panennya, sehingga nanti para pedagang bisa mengkordinasikan setiap komoditi-komoditi yang ada,” paparnya.

 Sementara pimpinan perusahaan Hasanudin The mengatakan, masih banyak peluang bisnis yang bisa dikembangkan. Seperti dengan menanam cabe, keuntunganya melebihi dari sawit.
 
Bupati Siak Syamsuar mengaku sangat senang, karena diundang untuk panen raya cabe di lahan Suryono Kampung Pinang Sebatang Barat ini. 

“Kami selalu mempromosikan pak Suryono ini ke seluruh kecamatan, atas keberhasilannya beralih dari kebun sawit menjadi petani tanaman pangan dan holtikultura. Meski saat ini harga sawit cukup mahal,  akan tetapi apabila harga turun akan menjadi  masalah nantinya,” sampainya.

Sawit pada lahan gambut lanjut Bupati, berdampak tidak baik pada lingkungan. Kami sering berkomunikasi dengan petani sawit di lahan gambut, apakah kedepannya masih menanam sawit lagi.

Sehingga mereka bisa merubah yang tidak ramah lingkungan menjadi yang ramah lingkungan. Apalagi Kabupaten Siak telah ditunjuk sebagai kabupaten Hijau oleh Menteri Kehutanan, dan itu menjadi komitmen pemerintah untuk melaksanakannya. Kami ingin di Riau dan di Siak ini khususnya kita menjaga dan merawat lingkungan kita ini.

Komitmen kami untuk mendukung program presiden dengan mengembangkan tanaman pajale, salah satunya jagung. Khusus tanaman cabe dan bawang memang menjadi perhatian kami, karena berdampak pada inflasi daerah. Kami Bupati/Walikota se-Riau bersama dengan bapak Gubernur sudah berkomitmen dalam rangka mengatasi inflasi daerah dengan komoditi-komoditi dan beberapa produksi pangan yang ada didaerah, antara lain adalah beras, cabe, bawang, daging sapi dan ayam. Artinya kalau nanti  daya beli turun harganya naik inflasi pasti tinggi.

“Kami berharap pak Suryono dan kawan-kawan petani ini agar semakin giat dalam usahanya, sehingga bisa mensejahterakan kehidupan bapak-bapak ini,” tutupnya.

Pada kesempatan itu Bupati dan rombongan meninjau peternakan sapi di kampong Pinang Sebatang Timur. Kandang sapi milik kelompok tani tersebut menerima bantuan sapi Australia berjumlah 25 ekor, yang baru berjalan dua bulan. Saat ini juga sudah di lakujan fermentasi pakan dari rumput gajah di campur dedak dengan MA11 yang dipesan dari Jogjakarta. 

Usai meninjau kandang sapi Bupati Siak dan rombongan menuju ke pondok pesantren modern I’aanthu Tholibin untuk menyerahkan kunci bangunan tempat wudhu dan toilet di kampung Perawang Barat kecamatan Tualang. Pembangunan WC dan Tempat wudhu tersebut merupakan kegiatan tahun 2016.***(Rinto)