Ribuan Honorer Rokan Hilir Bimbang, Ini Penyebabnya

Rohil(SegmenNews.com)- Ribuan tenaga kontrak/honorer Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau saat ini semakin bimbang. Kekhawatiran akan dirumahkan karena
Pemerintah devisit anggaran terus menghantui mereka.

Sekretaris Daerah (Sekda) Rohil, Drs H Surya Arfan M.Si sendiri belum bisa memastikan nasib ribuan honorer yang sudah dipekerjakan. Namun ia mengakui bahwa saat ini Pemkab Rohil akan melakukan kesepakatan bersama DPRD setempat mengenai nasib para honorer.

“Kebijakan tentang nasib Tenaga Honorer tetap akan kita ambil. Akan tetapi kita belum bisa pastikan kapan, yang jelas Pemkab dan DPRD akan melakukan pertemuan lebih
dulu agar bisa sama-sama mengambil kesepakatan terkait tenaga kontrak ini. Namun yang pasti segera akan diketahui,” kata Sekda Drs. H Surya Arfan.

Bukan hanya Tenaga Honorer saja yang akan dilakukan kebijakan tersebut akibat devisit anggaran yang belum dapat dipastikan kapan berakhirnya, namun Ia menegaskan
banyak hal lain yang juga turut diambil kebijakan oleh pemerintah daerah setempat, seperti program dan kegiatan serta banyak hal lainnya.

Sekda mengatakan, dari hasil pertemuan dengan pemerintah pusat di Jakarta belum lama ini, untuk Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) masih fleksibel.
“Artinya tergantung berapa penerimaan negara. Hanya Dana Alokasi Khusus (DAK) saja yang di pastikan aman. Karena itu Pemda harus bekerja keras menggali potensi-potensi
yang ada,” jelasnya.

Namun, ia kembali menegaskan untuk menggali potensi yang ada tersebut tentu peran serta dari masyarakat sangat diharapkan. “Misal, dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
tentu dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk tetap taat membayar pajak. Kenapa demikian, alasanya cuma satu, uang dari pemerintah tak lagi bisa diharapkan,” ucapnya.
Bahkan untuk dana lainnya tergantung dari kebijakan penerimaan negara termasuk Tax Amnesty yang menunggu kesadaran para wajib pajak.

“Mau tak mau kita didaerah ya harus ikuti kebijakan pusat, sudahlah anggaran berkurang, proses uang yang adapun akan sulit dan lambat,” katanya.***(Chandra)