Siak(SegmenNews.com)- Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Siak terus memperhatikan harga jual beras dipasaran.
Salah satu upayanya adalah menggelar pasar murah saat penanaman perdana jagung dan padi di Bungaraya, Rabu (5/4/2016) kemarin. Beras murah tersebut diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah.
Kepala DKP Syahrial mengatakan, ini salah satu upaya pemerintah untuk memberikan solusi bagi masyarakat, memberikan pangan yang murah dan berkualitas bagi masyarakat.
“Harapan beras murah dengan memotong jalur distribusi ini dapat menstabilkan harga beras di pasaran. Apalagi beras yang kita jual ini bukan berasal dari Bulog. Tetapi beras petani yang telah di beli oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) atau beras lokal masyarakat petani sendiri,” ungkap Syahrial.
Menurut pria 55 tahun ini, untuk mendukung beras murah, pihaknya menyiapkan sebanyak 150kg dan masih ada stok sebanyak 20 ton. Sedangkan harga jualnya sebesar Rp. 8.500 hingga Rp.9000 perkilogram atau dibawah harga pasar.
Selain itu dijelaskan Syahrial, dalam menjual beras murah ini pihaknya membatasi masyarakat yang akan membelinya, dimana bisa dibeli dalam jumlah maksimal hanya 20 kilogram per kk.
“Kita juga membatasi masyarakat jika ingin membelinya, sebagai upaya untuk mengantisipasi pembelian dalam jumlah banyak. Kita siapkan peking 10 kilogram,” jelasnya.
Syahrial berharap, pasokan beras dari luar bisa segera dikurangi, caranya dengan membeli gabah dari petani. produksi gabah petani kita serap, dibeli degan harga yang wajar, lalu kita jual dengan harga yang murah.
Dilain pihak Bupati Siak Syamsuar mengatakan, usaha peningkatan produksi tanaman pangan di Kabupaten Siak terus diupayakan, melalui program-program peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura.
Pada tahun 2016, produksi padi di Kabupaten Siak mencapai 38,089 ton. Jumlah ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, naik sekitar 25,68 persen dari jumlah produksi tahun 2015.
Dari sisi luas tanam padi juga terjadi peningkatan dalam dua tahun terakhir, yaitu dari 7.582 ha pada tahun 2015 menjadi 7.611 ha pada tahun 2016. Kenaikan luas tanam padi tersebut disebabkan oleh adanya kegiatan pengembangan tanaman padi dibeberapa kecamatan dengan sumber dana dari APBN.
Pada tahun 2016, produksi palawija Kabupaten Siak mencapai 10.111 ton, dengan jumlah kebutuhan palawija 5.043 ton. Artinya, kebutuhan masyarakat dalam rangka pemenuhan ketersediaan palawija di Kabupaten Siak telah terpenuhi dengan sangat baik yaitu sebesar 200,49 %. Kenaikan produksi palawija tersebut, dalam dua tahun terakhir mencapai persentase 4,39 %.
Untuk produksi sayuran, pada tahun ini mencapai angka 7.560 ton dengan jumlah kebutuhan sayuran 7.416 ton. Artinya Kebutuhan masyarakat dalam rangka pemenuhan ketersediaan sayuran telah terpenuhi dengan rasio 101,94 %.
Produksi buah-buahan, produksi tahun ini mencapai jumlah 18.280 ton, dengan jumlah kebutuhan di Kabupaten Siak sebesar 9.394 ton. Artinya kebutuhan masyarakat dalam rangka pemenuhan ketersediaan buah-buahan di kabupaten Siak telah terpenuhi dengan sangat baik yaitu sebesar 194,59 %.
Kenaikan produksi buah-buahan tahun 2016 apabila dibandingkan dengan jumlah produksi pada tahun 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 16,6 %.
Produksi pertanian Kabupaten Siak pada tahun 2016 mengalamipeningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 6,28 %,dengan rincian rata-rata peningkatan produksi tanaman pangan (padi dan palawija) sebesar 10,65 %, dan produksi tanaman hortikultura (sayur dan buah) naik sebesar 1,92 %.
Sementara rencana luas tanam padi pada tahun 2017 berjumlah 9.136 ha, sedangkan rencana luas panen padi tahun 2017 ialah 10.715 ha.
Untuk rencana luas tanam jagung tahun 2017 seluas 538 ha dengan rencana luas panen jagung seluas 576 ha. Untuk meningkatkan produksi jagung, kebijakan pemerintah daerah mulai tahun ini kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit di Kabupaten Siak seluas 14 ribu hektar akan dilakukan sistem penanaman tumpangsari dengan jeis tanaman jagung, seluas 206 ha.***(Rinto)