Rohul(SegmenNews.com)- Persoalan honorer di Kabupaten Rokan Hilir membuat Pemkab serba salah atau bagaikan makan buah simalakama.
Pasalnya, jika Pemkab merumahkan honorer akan menimbulkan dampak sosial, namun sebaliknya jika tetap dipertahankan, Pemkab tak sanggup membayar gaji dan tunjangan honorer.
Hal itu diakui oleh Sekda Pemkab Rohil, Drs H.Surya Arfan M.Si, Rabu (12/04/17).
“Kita saat ini serba salah, mau dirumahkan para tenaga honorer seperti Kabupaten lainnya di Provinsi Riau, kita khawatirkan akan menimbulkan dampak sosial di tengah masyarakat. Tapi tidak, tentunya harus mengeluarkan puluhan miliar setiap tahunnya (untuk gaji honorer),” kata Sekda.
Diakui Surya Arfan, saat ini pihaknya mulai mengangsur pembayaran gaji tenaga honorer untuk dua bulan terakhir tahun 2016, sedangkan gaji untuk tahun 2017 Sekda mengaku masih belum memiliki dana.
“Jika boleh jujur untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) saja sekelas Sekda sejak awal Januari hanya menerima gaji pokok senilai Rp5 juta, sedangkan uang tunjangan serta dana Kesra belum bisa dibayarkan. Namun hendaknya kondisi ini bisa dimaklumi dan pemerintah tengah berupaya agar bisa keluar dari kondisi ini,” jelasnya.
Salah satunya penyebabnya adalah terkait tunda bayar yang memang ditaksir akan dibayarkan pada April ini, hanya saja ada kendala yang tak diduga dengan ditariknya kembali dana oleh pemerintah pusat senilai Rp94 miliar.
Tak hanya itu instruksi Bupati bahwa tunjangan para ASN awalnya direncanakan dipotong sebesar 30 persen namun bertambah menjadi 50 persen untuk tahun 2017. “Untuk membayar yang pokok saja setelah dikurangi juga belum bisa dilakukan,” kata Surya Arfan.
“Dana rutin kita hanya diperbolehkan dilakukan sebesar 50 persen, bisa dikatakan kini sejak 2017 nihil kegiatan secara otomatis pegawai dan honorer tak ada kerjanya,” jelas Sekda.
Sebelumnya rencana merumahkan honorer di lingkungan Pemkab Rohil sempat membuat ribuan pegawai non PNS tersebut galau. Namun kini rencana itu sepertinya batal dilaksanakan.***(Chandra)