Peristiwa Razia Berdarah, Korban Mengaku Polisi Menembak dari Jarak Dekat

Jakarta(SegmenNews.com)– Novianti (30), satu di antara delapan korban penembakan polisi di Lubuk Linggau, masih dapat berbicara meski terbaring di ruang perawatan pada Rumah Sakit Sobirin.

Novianti bercerita tentang saat-saat mobil Honda City yang ditumpanginya bersama keluarga ditembaki polisi.

Awalnya mereka kejar-kejaran dari Jalan Patmawati Lingkar Timur, Kota Lubuk Linggau. Akhirnya berhenti di Simpang Periok, Jalan Yos Sudarso.

Sebenarnya, kata dia, mobil sudah berhenti dan menepi setelah mengetahui ada seorang di dalam mobil yang tertembak. “Tetapi ada dua polisi lagi yang mendekati pakai motor dan kembali menembak,” katanya saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Sobirin pada Rabu, 19 April 2017.

Ketika mobil berjalan dan hendak menerobos razia, menurut Novianti, dia sempat memperingatkan Gatot alias Diki, pengemudi mobil itu, untuk berhenti. Namun peringatan itu tak didengar Diki.

“Saya bilang, ‘berhenti saja nanti kita ditembak’. Ternyata betulan ditembak,” katanya.

Ketika mobil berhenti, polisi yang menembak itu marah-marah kepada Diki. Novianti pun berteriak kepada polisi itu agar segera membawa anaknya dan anggota keluarganya yang tertembak ke rumah sakit. Para korban pun dibawa ke rumah sakit setelah Novianti memarahi petugas.

Berikut ini daftar nama-nama korban:

1. Dewi Alina (40 tahun), luka tembak pada lengan kiri
2. Novianti (30), luka tembak pada lengan kanan
3. Genta (2 tahun), luka serempetan peluru di kepala
4. Surini (54 tahun), tewas akibat luka tembak di dada, perut, dan paha
5.  Indra (33 tahun), kritis akibat luka tembak tangan kiri depan
6. Gatot alias Diki (30 tahun), sopir, luka tembak pada tangan kiri
7. Margo (-)  tak terluka
8. Galih (7 tahun), tak terluka tembak***

Source: Viva.co.id