Inspiratif, Perjuangan Guru di Daerah Terpencil

Oleh karena itu, ia tak segan meringankan tangan untuk membantu murid-muridnya. Reaksi dari para siswa terhadap upaya Sahri merupakan semangatnya.

Guru diibaratkan sebagai pelita dalam kegelapan, guru juga laksana embun penyejuk dalam kehausan. Guru dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti orang yang pekerjaannya (profesinya) mengajar.

Dalam Wikipedia guru berasal dari bahasa sansakerta secara harfiah berarti berat, namun dipahami juga dihormati. Dalam filosofi jawa guru dimaknai dengan “digugu dan ditiru” artinya mereka yang selalu dicontoh dan dipanuti.

Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa ”Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Tak bisa dipungkiri bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan nasional, keberhasilan pendidikan di suatu Negara sangat ditentukan oleh kualitas gurunya.

Sementara sumber daya manusia yang berkualitas bisa dicapai dengan pendidikan. Sedangkan faktor yang penting dalam pendidikan pada masa itu adalah keberadaan guru.

Penghulu Teluk Lanus Irwansyah Roni, saat dihubungi melalui telepon selelulernya, Rabu (3/5/17), mengatakan, selain mengajar, Pak Sahri dikenal gemar membantu masyarakat, hingga mengantar warga yang sakit sampai ke rumah sakit Arifin Ahmad di Pekanbaru.

“Pak Sahri sering diskusi sama saya, tentang bagaimana membangun atau memajukan kampung ini, selain itu jiwa sosialnya tinggi, ia suka membantu warga disini,” ujar Roni.

Roni mulai menuturkan, bagaimana awalnya Sahri membuat proposal demi proposal, seperti pembangunan Tower Telkomsel, cetak sawah seluas 223 hektar, bantuan dari perusahaan melalui dana CSR untuk pupuk dan bibit dan bangunan penggilingan padi, Pembangkit Listri Tenaga Surya Terpusat (PLTS) hingga malam hari Teluk Lanus jadi terang benderang.

Aktifitas sehari-harinya luar biasa, sambung Roni, menjabat ketua kelompok Tani, Anggota BPKam, dan sebagai instruktur (pelatih) Pembina Pramuka diwilayah Kwarcab Siak.

Saat ini, Pak Sahri menjabat sebagai kepala SMP Negeri 1 satu atap Sungai Apit di Teluk Lanus yang dilantik oleh Bupati Siak Syamsuar beberapa waktu yang lalu.***(rinto/HMS)