Siak(SegmenNews.com)- Peserta Seminar Nasional Teknologi, Informasi Komunikasi dan Industri, menunjuk dan mengunjungi Kabupaten Siak sebagai salah agenda mereka dalam Kunjungan Wisata.
Seminar yang dilaksanakan di Kota Pekanbaru ini, diikuti oleh Dekan-Dekan beserta rombongan dari Fakultas Sains dan Teknologi dari 11 Universitas Islam Negeri se-Indonesia.
Salah satu peserta Seminar yang berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSQA Riau Hartono mengatakan, dari awal perencanaan, mereka telah berniat mengajak kawan Dekan lainnya untuk berkunjung ke Kabupaten Siak.
“Kata orang kalau berkunjung ke Provinsi Riau tidak sah kalau tidak sampai ke Kabupaten Siak. Karena budaya melayu yang masih kental itu ada di Kabupaten Siak, selain itu objek wisata yang ada di Kabupaten Siak juga luar biasa, dan itulah alasan kami bersama kawan-kawan memilih Kabupaten Siak dalam agenda kunjungan wisata,” kata ketua rombongan, Hartono.
Sesampainya di Kabupaten Siak ini, lanjut, Hartono, mereka sangat takjub menyaksikan langsung suasana di kota Melayu ini.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Sekda Kabupaten Siak Jamaluddin sedikit menjelaskan tentang Kerajaan Siak, yang merupakan Kerajaan Islam yang wilayahnya luas.
“Dahulu, semua Raja kerajaan Siak merupakan orang yang alim. Oleh karena itu, mulai dari dulu hingga sekarang orang Siak terkenal dengan orang alim. Bahkan dalam bahasa Sumatra Barat, Siak itu artinya orang alim,” ucap Jamal pada saat menyambut Peserta Seminar Nasional Teknologi, Informasi Komunikasi dan Industri, di Gedung Tengku Maharatu, Jum’at (19/5/17).
Lanjutnya, setelah sampai di Siak jangan lupa untuk mengunjungi beberapa objek wisata sejarah Kerajaan Siak yang masih berdiri kokoh dan terawat, seperti Istana Siak, Mesjid Sahabudin, Balai Rung Sri, Kolam Hijau dan masih banyak lagi objek wisata sejarah di Kabupaten Siak ini.
“Di dalam Istana Siak, ada 2 benda bersejarah yang sudah terkenal yakni, Cermin awet muda yang dahulunya merupakan cermin permaisuri, dan Komet yang merupakan alat musik klasik yang masih berfungsi, dan hanya ada 2 di Dunia yakni di Siak dan di Jerman, akan tetapi komet yang di Jerman sudah rusak,” jelas Plt Sekda Kabupaten Siak.
Diakhir sambutannya, Jamalludin menyampaikan kepada para peserta seminar bahwa ada mitos yang mengatakan jika sudah terminum air sungai Siak, maka pasti akan datang ke Siak lagi. “Maka kami akan tunggu kedatangan bapak dan ibu untuk datang ke Siak lagi,” pesannya.