Rohil(SegmenNews.com)- Pasar murah Ramadhan yang digelar oleh Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan dan TPID Kabupaten Rokan Hilir, bekerja sama dengan sejumlah pihak Instansi Dinas Pemda Rohil selama dua hari, Selasa/Rabu Juni 2017 ini ternyata dimanfaatkan oleh para PNS dan pedagang dengan memborong sembako di pasar murah di Bagansiapiapi.
Padalah, pasar murah tersebut diselenggarakan pemerintah untuk membantu warga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhannya bulan Ramadhan.
Pantauan pasar murah Ramadhan Rabu (14/6/2017), terlihat beberapa pegawai negeri sipil PNS dan para pedagang banyak yang ikut memborong sembako tersebut.
Gula, terlur ayam, Minyak goreng, sirup, para warga pedagang mereka membeli banyak sembako, untuk dijualkan kembali kepada warga. Sedangkan ratusan warga kurang mampu sanggup antrian untuk membeli sembako tersebut.
Meski antrian warga kurang mampu tidak dapat kebagian sembako, sebab setok sembako yang telah disediakan panitia telah habis di borong oleh PNS dan para pedagang.
Salah seorang Ibu rumah tangga yang membawa KK dan KTPnya di pasar murah terlihat di Status KK miliknya warga kurang mampu alias Janda yang berumur 52 Tahun (AN )bukan nama aslinya yang tak mau menyebutkan namanya kepada media ini, merasa kesal karena dirinya tak dapat membeli sembako di pasar murah.
Ibu yang tergolong warga kurang mampu ini sanggup antrian dan berdorong-dorongan dengan warga untuk membeli sembako menyebutkan.
“Seharusnya penyelenggara pasar murah lebih selektif untuk menentukan para pembeli, sehingga tidak sembarangan orang mendapatkan kebutuhan pokok yang harusnya diperuntukan bagi warga kurang mampu, ini tidak malah warga mampu yang mendapatkannya.
“Mereka (pedagang) membeli sembako di sini untuk dijual lagi, harusnya tidak seperti itu, masa pasar murah untuk warga kurang mampu tapi yang beli PNS dan pedagang. Berarti Ini bukan pasar murah lagi, karena setahu saya pasar murah itu untuk warga kurang mampu, tapi kalau sudah ada PNS yang datang berbelanja, maka sudah bukan pasar murah namanya,” Ungkapnya.
Akuinya, dirinya hanya untuk membeli gula dan telur ayam saja, itu pun saya tak dapat kebagian karena sembakonya sudah habis semua. Mau beli banyak-banyak uang tak ada nak, makanya saya membeli dengan uang secukupnya,”paparnya dengan hati yang hampa pulang hanya membawa kertas photo cofy KK dan KTP miliknya.
Dia pun meminta kepada Pemkab Rohil untuk melakukan pengawasan ketat agar para PNS dan pedagang tidak diberikan kesempatan berbelanja di pasar murah tersebut.***(Chandra)