Jakarta(SegmenNews.com)- Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, Riau, Yulian Norwis SE MM menyebutkan, rata-rata dokter spesialis yang bertugas di Meranti tidak bertahan lama.
Padahal, kata Yulian menjelaskan Kepada Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), H. M Subuh MPPM di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2017.
Pemerintah Meranti telah memperhatikan kesejahteraan Dokter Spesialis di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan memberikan tunjangan Rp30 juta hingga Rp35 juta.
Namun hal itu tidak membuat mereka betah bertugas lama di daerah Meranti.
“Kita sangat kekurangan tenaga medis terutama Dokter Spesialis. Padahal kita sudah cukup tinggi menganggarkan tunjangan Dokter Spesialis dari 30 juta rupiah hingga 35 juta rupiah, tapi rata-rata mereka tidak bertahan lama,” ungkap Sekda, sebagaimana dilansir media center riau.
Oleh karena itu, kata Sekda Yulian Norwis, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berharap Kementerian Kesehatan RI mau membantu daerah ini.
Pada kesempatan itu, Sekda juga menerangkan letak geografis Kabupaten Kepulauan Meranti yang kondisinya menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga medis, terutama yang langsung bersentuhan dengan wilayah perbatasan.
“Maka kami berharap ada kebijakan Kemenkes untuk tenaga medis, baik itu Perawat, Bidan dan Dokter yang bekerja di daerah-daerah sulit di Kepulauan Meranti,” harapnya.
Menanggapi informasi dari Sekda Kepulauan Meranti, Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kemenkes RI, H. M Subuh MPPM, menyatakan kesiapannya untuk membantu pemerintah daerah.
“Kami siap membantu daerah dengan mengalokasikan 80 persen untuk daerah, termasuk Kepulauan Meranti kami siap membantu,” ujarnya.
Guna kelancaran program, Dirjen P2P meminta agar pemerintah daerah mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk segera dilaporkan ke pusat, sehingga dapat segera direncanakan oleh pemerintah pusat. ***(Ran/MCR)