Rohul(SegmenNews.com) – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pasir Pangaraian, terus lakukan terobosan, upaya peningkatan layanan permasyarakatan diinstansinya. Salah terobosan, dibentuknya Komunitas Pramuka Warga Binaan di dalam lapas, Jumat (25/8/2017) kemarin.
Komunitas Pramuka Warga Binaan di lapas kelas II B Pasir Pangaraian dibentuk, diawali dengan Apel Bersama Gerakan Pramuka Narapidana dengan Pramuka gugus Depan Kwartir Cabang Rokan Hulu. Kegiatan
Dengan tema Satu hari Berasimilasi Dalam Pramuka ini, dipimpin langsung Kepala Devisi Permasyarakatan Kakanwil Kemenkumham Provinsi Riau, Lilik Suhandi.
Kemudian, dilaksankan pelantikan pengurus Komunitas Pramuka Warga binaan oleh Sekretaris Kwarcab 0408 Pramuka Rohul Samsu Anwar, dengan menunjuk Kalapas Klas II B Pasir Pangaraian, Muhammad Lukman Amd.IP sebagai Ketua Pngurus Komunitas Gerakan Pramuka Warga binaan, dan Wakil Ketua, Parlin Simanjuntak.
Kepala Devisi permasyarakatan kantor Wilayah Kemenkumhan Provinsi Riau, Lilik Suhandi, berikan apresiasi terhadap Terobosan yang dilakukan Lapas Kelas II B pasirpengaraian ini. Pasalnya, Komunitas Pramuka warga Binaan Lapas Kelas II B pasir Pangaraian, merupakan komunitas pramuka kedua di Riau yang terbentuk, setelah Satuan Komunitas Pramuka Pengayoman Daerah Riau di Pekanbaru.
Terang Lilik, bahwa gerakan pramuka sangat cocok diterapkan dalam pola pembinaan di lapas, karena dapat membangun karakter semua usia, baik remaja atau orang tua. Diharapkan dengan pola asuh, dan Pola keteladanan yang diterapkan dalam kepramukaan, mampu menciptakan hubungan harmonis, antara sesama narapidana atau petugas dengan narapidana.
“Karena, melalui kepramukaan ada sinergi yang terbangun dalam pembinaan karakter manusia baik untuk petugas lapas agar lebih mengedepankan sisi kemanusaian dan budi pekertinya, juga komunikasi yang baik,” katanya.
Kemudian jelasnya lagi, di sisi lain narapida harus diarahkan pada prilaku yang terhormat, prilaku yang cinta tanah air, prilaku yang bisa mengembangkan motivasi diri membangun konsep diri, sehingga disaat mereka kembali kemasyarakat mereka sudah punya prilaku sikap yang baik dan juga life skill.
“Gerakan Pramuka, hanyalah sebuah media dalam pembinaan karakter. Sementara efektif atau tidaknya, tergantung pada proses pembinaan dan pelatihan yang dilakukan. Untuk itu pengurus komunitas warga binaan diharapkan segera membuat program pelatihan dan tidak behenti di pelantikan saja, karena dalam Pramuka juga dibutukan suasana gembira , suasana bermain, berkompetisi dan sebagainya,” harap Lilik lagi.
Kalapas Kelas II B pasir Pangaraian Muhamad Lukman yang juga Pembina Komunitas Pramuka Warga Binaan Lapas Kelas II B pasir Pangaraian, sangat mengharapkan dukungan masyarakat luar serta pemerintah daerah. Karena program ke pramukaan merupakan sebuah proses Asismilsi warga binaan yang sifatnya tidak ekslusif, tetapi bersifat inklusif serta bisa berbaur dengan masyarakat luar.
“Kepramukaan di lapas menjadi entri point, bahwa warga binaan juga punya talenta untuk membuat komintas yang baik. Kedepanya, komunitas Pramuka di lapas, juga akan mengikuti event kepramukaan diluar guna memperkaya lingkungan dan kepercayaan diri. selain itu, para orang tua narapidana juga akan dilibatkan dalam pelatihan karakter bersama anak-anak meraka,” ucapnya.
Kemudian, prilaku menyimpang, kenakalan remaja serta perbuatan pidana itu mungkin saja disebabkan karena pola asuh dirumah yang tidak sehat.
“Melalui pramuka, maka kedepannya kita juga akan mengumpulkan orang tua mereka, untuk menyatukan kembali orang tua dengan anaknya, karena Pramuka ini universal,” papar Lukman.
Di Apel dan Pelantikan Pengurus Komunitas Warga binaan ini, juga digelar Pembekelan tentang kenalakan remaja dan bahaya narkoba. Selain itu, juga digelar pemberian materi bela negara dan cinta tanah air, pembekalan agama serta demo penanggulangan kebakaran.***(Fitri)