Sang pangeran kemudian melanglang buana hingga berhenti di tempat yang kelak dinamakan Gunung Kemukus. Siapa nyana, Dewi Ontromulan nekat mengejar pujaan hatinya itu.
Dewi Ontromulan kabur dari istana dan menemukan sang pangeran di Gunung Kemukus. Keduanya yang tengah dilanda asmara itu pun melepas kerinduan setelah sekian lama berpisah.
Malang, nasib baik tak memihak mereka. Warga sekitar yang mengetahui hubungan mereka berdua tak terima dan menghakimi keduanya. Warga merajam Pangeran Samodra dan Dewi Ontromulan hingga keduanya sekarat. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Pangeran Samodra sempat berwasiat.
“Barang siapa yang bersedia melakukan hubungan badan dengan orang yang sama tujuh kali pada hari pasaran, keinginan orang tersebut akan dipenuhi.”
Keduanya kemudian dimakamkan di dalam satu liang lahat. Dari kisah itulah warga mengklaim ritual seks Gunung Kemukus lahir.
Mereka yang mendengar kisah itu percaya, siapa saja yang berhubungan badan di tempat terbuka dengan pria/wanita yang sama dan bukan pasangan sah sebanyak tujuh kali, serta melakukan selamatan di gunung tersebut, akan memperoleh kekayaan.
Kawasan Gunung Kemukus pun makin tenar. Mereka yang melakukan ritual seks mulai dari yang telah berkeluarga, pejabat, hingga pekerja seks komersial.