JMGR: APRIL dan APP Renggut Kesejahteraan Masyarakat

Masyarakat menanam karet di sekitar permukiman, hasil karet yang di sadap atau di “toreh” menjadi sumber penghasilan setiap hari yang digunakan untuk kebutuhan kosumsi sehari-hari.

Kemudian masyarakat juga menanam kelapa yang berdampingan dengan tanaman karet, hasil dari perkebunan kelapa yang di panen setiap 2 (dua) minggu atau satu bulan memenuhi kebutuhan sekolah anak, sumbangan desa.

Sedangkan tanaman sagu yang dominan tumbuh maupun dibudidayakan di sepanjang sungai, wilayah pesisir dan tanaman di hutan menjadi penghasilan tahunan dan tabungan masyarakat  untuk melaksanakan ibadah haji, kebutuhan hari besar keagamaan, kebutuhan pesta pernikahan anak dan untuk membangun tempat tinggal telah hilang.

“Dari situ kita dapat analisa bahwa sistem tata kelola gambut yang arif dan lestari mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, membangun budaya dan kebersamaan serta membangun infrastruktur di desa,” ujarnya.***(ran)