Penyebab Kematian 17 ekor Gajah di Konsesi RAPP Belum Terungkap

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Hingga saat ini penyebab kematian 17 ekor gajah di lahan konsesi Hutan Tanam Industri (HTI) PT.Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) tahun 2014 lalu belum terungkap.

Penemuan kerangka gajah bulan Mei 2014 di kawasan konsesi RAPP

Manager Comunication WWF Indonesia perwakilan Riau, Syamsidar, Senin (6/11/17) kepada segmennews.com menjelaskan, sepanjang tahun 2014 ditemukan 24 ekor gajah mati, 17 diantaranya berada di lahan konsesi RAPP, sisanya di kawasan Taman Nasional Teso Nilo di Kabupaten Pelalawan.

Namun sayangnya, penyebab kematian hewan dilindungi tersebut belum terungkap, sehingga belum ada pihak yang bertanggungjawab dan diberikan sanksi atas kematian hewan bongsor itu.

Baca Juga: Jikalahari: Cabut Izin RAPP Lahannya Beri Kemasyarakat

Syamsidar menyebutkan, pihaknya bersama petugas TNTN dan pihak berwajib sudah melakukan penyelidikan, namun penyebab kematian gajah itu sulit dideteksi.

“Tidak ditelusuri lebih lanjut, karena gajah sudah menjadi kerangka. Kemungkinan gajah itu diracun. Seharusnya pihak perusahaan melakukan pengawasan diwilayahnya,” ujarnya.

Walaupun hampir setiap tahun ditemukan gajah mati di Provinsi Riau, namun peristiwa tahun 2014 itu menjadi catatan sejarah dengan jumlah gajah mati terbesar di Provinsi Riau.

Baca Juga: Menteri LHK Takkan Rubah Kebijakan Soal RAPP

“Ini menjadi keprihatinan WWF, kita langsung menurunkan tim yg bergerak mengikuti gerak gajah. Kawasan HTI RAPP memang tempat populasi gajah,” ungkapnya.

Untuk itu, WWF menyarankan kepada RAPP agar meningkatkan pengawasan dan melindungi satwa yang hampir punah itu.***(ran)