Hasilnya jejak lama dan jejak baru ditemukan. Tim BBKSDA Riau kemudian melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar kemunculan Harimau Sumatera tersebut.
Selanjutnya tim BBKSDA Riau membentuk tim pemantauan tingkat lapangan, meminta perusahaan sekitar untuk membuat rambu-rambu
peringatan.
Kemudian pada Mei 2017, Harimau Sumatera muncul kembali di sekitar rumah penduduk, video viral. Juni
2017, tim Balai Besar KSDA Riau bersama WWF menuju TKP dan melakukan tindakan pemantapan langkah, yakni meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan pekerja kebun.
Kemudian memasang rambu-rambu, menyebarkan informasi cara menghindari serangan satwa liar.
Meminta perusahaan untuk meningkatkan pemantauan patroli, meminta agar karyawan tidak bekerja sendiri tetapi berkelompok. Tim pemantau bersama Kepolisian sebagai kontak info lapangan adalah petugas perusahaan.
Pada September 2017, Tim Balai Besar KSDA Riau kembali ke lokasi untuk memperluas pengamatan sampai pada areal HTI yang berbatasan dengan kebun, memastikan bahwa individu yang muncul di beberapa tempat.
BBKSDA Riau juga berkonsultasi dan mengirim surat ke Dirjen KSDAE tentang situasi konflik yang semakin meningkat, perlu langkah pengamanan untuk manusia dan satwa.