Ini Potensi Konflik Harimau vs Manusia di Provinsi Riau

Pekanbaru (SegmenNews.com)-Konflik Harimau Sumatera dengan manusia yang terjadi di Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, menjadi peringatan bagi seluruh warga Riau. Bahwa ada habitat Harimau di antara kita.

Harimau Sumatera

Saat ini potensi konflik antara Harimau Sumatera dengan manusia, bukan hanya di Pelangiran, Kabupaten Inhil, tetapi masih ada beberapa titik lainnya di Provinsi Riau.

Kepala Bidang KSDA Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo, S.Pi., M.Si, didampingi Plt Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, S.H.,M.Si.,M.Hum, kepada www.segmennews.com baru-baru ini mengatakan, Harimau Sumatera di Provinsi Riau mempunyai dua habitat, yakni di dataran rendah, seperti lahan gambut, hutan tanaman rendah dan di dataran tinggi, seperti perbukitan.

“Kantong Harimau Sumatera lahan gambut di Provinsi Riau ada di Kerumutan, SM Bukit Batu, Giam Siak Kecil, dan Sebanga. Sementara untuk dataran tinggi terdapat di Bukit Rimbang, Bukit Baling,” ujarnya.

Sementara Harimau yang memangsa Jumiati (33), Karyawan Lepas PT Tabung Haji Indo Plantation, warga Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, 3 Januari lalu, lanjut Hutomo, merupakan Harimau Sumatera di dataran rendah.

BBKSDA lanjut Hutomo, terus memantau jejak Harimau Sumatera bersama insstansi terkait dan masyarakat. Karena itu, ia berharap adanya informasi masyarakat jika melihat jejak dan keberadaan Harimau Sumatera ini, untuk meminimalisir terjadinya kondlik antara Harimau Sumatera dan manusia.

“Hal ini mengingat daya jelajah Harimau Sumatera yang cukup panjang. Untuk Harimau Sumatera Betina, daya jelajahnya antara 40 KM hingga 65 KM per hari. Sementara Harimau Sumatera Jantan antara 100 KM hibgga 150 KM,” ujarnya.***(segmen02)