Meranti (SegmenNews.com)-Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Desa Penyagun, Kabupaten Kepulauan Meranti memprihatinkan. Kerusakan yang dialami sebelum kabupaten ini dimekarkan hingga kini belum diperbaiki.
Di antaranya, jalan sepanjang 6 km yang merupakan satu-satunya jalan yang harus dilalui masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kemudian pelabuhan bongkar muat hasil tani masyarakat, serta pintu keluar masuk masyarakat. Saat ini kondisinya memprihatinkan dan nyaris roboh. Kondisi ini membahayakan bagi warga, terutama anak-anak.
Kondisi infrastruktur yang memprihatinkan ini diakui Kepala Desa Penyagun, Muhammad Nur, Sabtu (13/1/2018). “Jalan dan jembatan yang dibangun pada masa masih bergabung dengan Kabupaten Bengkalis, saat ini rusak parah dan butuh perbaikan segera,” ujarnya.
Dikatakan M. Nur, padahal jalan kabupaten di daerahnya terbilang satu-satunya jalan penghubung antar desa dan jalan para masyarakat mengakut hasil taninya.
Diungkapkannya, sebelumnya dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) juga telah dilakukan pengusulan. Namun, tidak juga ditanggapi Pemerintah Daerah (Pemda).
Menurutnya, program membangun desa tidak akan berjalan baik jika sarana penting masyarakat yang seharusnya dibangun Pemerintah Daerah tidak diambil tindakan.
“Kalau saja dalam aturan dibenarkan menggunakan DDS atau ADD untuk membangun fasilitas penting itu akan kita lakukan, tapi kenyataannya tidak bisa,” sampai M. Nur di Selatpanjang, sabtu (13/01/2018).
Disampaikan M. Nur lagi, dengan minimnya anggaran di Kabupaten, melalui Provinsi atau Pusat juga bisa diusulkan dinas terkait.
“Kalau tidak bisa juga, kita meminta Pemda memberikan kebijakan khusus melalui Dana Desa,jalan dan jembatan itu bisa dibangun agar masyarakat tidak lagi menjerit,” pintanya.***(dham)