Meranti(SegmenNews.com)- Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan M.Si mengingatkan kepada seluruh Kepala Desa (Kades) diwilayahnya, harus mampu berstrategi dalam pengelolaan anggaran. Hal itu mengingat anggaran desa terus berkurang.
Namun Kades tetap memprioritaskan membayar gaji perangkat, operasional, pembangunan dan lainnya, tanpa meninggalkan sinergitas dan persamaan persepsi dari Pemdes, Musdes dan pihak Kecamatan, serta pihak Kabupaten.
Demikian disampaikan Bupati Irwan di acara Rapat Koordinasi (Rakor) managemen Pemerintahan Desa di salah satu hotel di Meranti, Jumat (2/2/2018).
Dijelaskannya, untuk ADD dari APBD bagi hasil Migas, sesuai PP tentang desa merupakan kewajiban daerah yang diambil 10 persen dari DBH, namun karena penyaluran DBH dari pusat terjadi kemacetan berdampak pada penundaan dana Desa.
“Jadi harga minyak dunia dan transfer pusat sangat mempengaruhi penyaluran dana desa,” ujar Bupati Irwan untuk diketahui semua Kades.
Sementara, realisasi transfer dana Desa dari APBN yang disalurkan ke kas daerah sebesar Rp82 miliar lebih.
Dari jumlah tersebut yang telah disalurkan kerekening Desa sebesar Rp 81 miliar lebih, dan sebesar Rp1 miliar lebih belum tersalurkan. Hal itu disebabkan beberapa desa belum mampu mempertanggungjawabkan dana desa tahap pertama, baik dari segi keuangan maupun fisik dan kewajiban pajak yang belum ditunaikan.
Desa tersebut adalah Desa Lukit, Desa Sungai Tohir Barat, dan Desa Tanjung Medang.
Reealisasi transfer dana Desa yang bersumber dari APBD Meranti dari Rp68 miliar lebih yang dianggarkan, telah disalurkan dari kas daerah ke kas Desa sebesar 47 Miliar lebih. Sisa Rp20.9 miliar lebih tak dapat disalurkan.
Dengan rincian Rp900 juta lebih, akibat adanya beberapa Desa yakni, Desa Tanjung Medang, Desa Lukit, Desa Bina Maju, dan Cinta Damai belum memenuhi syarat penyaluran, lalu tunda salur sebesar Rp 20 miliar lebih, karena macetnya Dana Bagi Hasil (DBH) Migas untuk Meranti dari Kementrian keuangan sebesar Rp 100 miliar lebih.
Seperti diketahui, untuk sisa dana Desa yang terjadi penundaan penyaluran, banyak dipertanyakan oleh Desa dan menjadi perdebatan.
Disamping itu, berhubung Bupati Siak H. Syamsuar, juga sebagai calon gubernur Riau hadir diacara ini, Bupati Irwan berharap Syamsuar membantu pembangunan di Meranti. Seperti jalan Kampung Balak yang belum tuntas dan jalan di Buton yang rusak parah.
“Jika berhasil jadi Gunernur kami meminta jalan Kampung Balak dan Buton dituntaskan karena sudah cukup letih Meranti memikul pembangunan tanpa didukung anggaran Provinsi. Cukup berat jika hanya mengandalkan dana Kepulauan Meranti,” sampai Irwan.****(Dham)