Produktivitas Nelayan Ketapang Permai Siap Mendunia

Meranti(SegmenNews. com) – Ketapang Permai, Kecamatan Pulau Merbau merupakan salah satu desa yang memiliki puluhan nelayan dengan hasil tangkapan jenis ikan laut dari berbagai spesies yang menjadi salah satu terbesar di Kabupaten Kepulauan Meranti-Riau. 

Hal itu dikemukakan oleh tokoh muda Pulau Merbau, Samsir Ibrahim saat melakukan sesi tanya jawab bersama wartawan Segmennews.com pada Minggu pagi 18 Februari 2018 di Sekretariat Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (PWRI-B) Kepulauan Meranti, Jalan Banglas Selatpanjang.

Menurut mantan Ketua Organisasi Kepemudaan Ketapang Permai tersebut, bahwa belakangan produktivitas jenis ikan di Selat Asam seakan termarginalkan, karena dengan kualitas dan kwantitas yang dinilai cukup baik dan memadai, namun masih memiliki nilai jual yang sangat rendah di pasaran.

“Tidak bisa dipungkiri, bahwa Ketapang Permai adalah ‘Penguasa’ Selat Asam di sektor perikanan, dan itu bisa dilihat dari sudut Kwantitas dan Kualitas yang ada. Sebab, dengan kuota 34 Kepala Keluarga nelayan beserta hasil tangkapan yang diolah dengan baik, maka produksi yang mereka hasilkanpun punya nilai jual yang siap berkompetisi di pasaran”, tuturnya menjelaskan.

Sosok yang akrab disapa Shem Fatamorgana itu juga menambahkan, bahwa para nelayan merupakan icon yang mampu menjadi pendongkrak efektif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat di tengah meningkatnya angka kemiskinan di berbagai wilayah.

“Saya kira, nelayan kita merupakan icon yang mampu mendongkrak angka kemiskinan, khususnya buat masyarakat setempat. Karena semakin banyaknya produksi yang mampu mereka hasilkan, maka makin banyak pulalah tenaga manusia yang mampu direkrut, dan otomatis hal itu menjadi lowongan baru bagi warga untuk memperoleh pekerjaan lokal”, jelas Samsir Ibrahim.

“Hal ini sudah saya bicarakan secara Intens dengan Kepala Desa M. Rais S, Sos dan Ketua Pemuda Dedi Sardi SH, dan mereka siap terjun ke lapangan untuk melewati berbagai tahapan izin serta Sertifikasi secepatnya. Untuk itu, ada beberapa progres yang akan kita lakukan dengan pihak dan Dinas terkait demi mencapai itu. namun intinya adalah, bagaimanakah agar kekayaan yang Allah berikan ini tidak hanya jalan ditempat, tapi bisa menjadi produk unggulan baru yang siap ‘mendunia,” tutupnya mengakhiri pembicaraan.***(Dham)