Bupati Kuansing Buka Musda IV LAM Riau

Teluk Kuantan(SegmenNews.com)- Bupati Kuansing Drs. H. Mursini, M.Si membuka buka Musyawarah Daerah (Musda) IV Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Kuantan Singingi, Rabu (14/3/18).

Pembukaan musda yang digelar di Gedung Narosa Teluk Kuantan, Bupati dan Wakil Bupati Kuansing duduk secara berdampingan bersama Wakil Ketua DPRD Sardiyono, A.Md dan forkopimda. Hadir juga diacara tersebut, sejumlah petinggi LAMR Provinsi Riau, Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau Datuk Seri Al Azhar, Ketua DPH LAM Riau Datuk Syahril Abubakar, KetuaTimbalan LAM Riau Datuk Seri Drs. H. Raja  Marjohan Yusuf beserta Para Kepala OPD, utusan LAM kecamatan serta para tamu undangan.‎

Musda tersebut diadakan untuk membentuk kembali Kepengurusan LAM Kabupaten Kuantan Singingi serta bertujuan menumbuh kembangkan persatuan dan kesatuan masyarakat Melayu di tanah Melayu dan meningkatkan pemahaman dan rasa cinta terhadap budaya Melayu di Kabupaten Kuantan Singingi.

Bupati Mursini dalam sambutannya mengatakan,
“LAM Riau sebagai mana yang kita pahami bersama, disamping sebagai mitra pemerintah, juga memberikan sumbangan pemikiran serta mengangkat harkat martabat terutama masyarakat melayu Riau. Selain itu, keberadaan LAM Riau kedepannya juga akan dijadikan sebagai pendorong dan dapat memberikan solusi terhadap berbagai persoalan di Kabupaten Kuantan Singingi.” Ungkapnya.

Kehadiran tokoh masyarakat dari kecamatan menurut beliau diharapkan memberikan pemikiran yang jernih untuk kepentingan LAMR Kuantan Singingi serta bersinergi dengan pemerintah sesuai visi dan misi Kabupaten Kuantan Singingi.

Di kesempatan ini, Ketua Umum DPH  Datuk Syahril Abubakar dalam sambutannya menyebutkan, selama ini masyarakat hanya tahu LAM Riau hanya melaksanakan kegiatan-kegiatan seremonial, tapi sebenarnya tidak seperti itu, LAM Riau sebenarnya merupakan Mitra Pemerintah.‎

Sementara itu, Datuk Seri Drs. H. Raja Marjohan Yusuf selaku Ketua Timbalan LAM Riau menjelaskan, digelarnya Musda LAMR ke IV Kabupaten Kuantan Singingi guna menggalang persatuan, kesatuan, pendapat dan pikiran serta membangkitkan batang terendam yang diwariskan oleh para pendahulu di Riau.

“Batang terendam itu adalah jati diri atau identitas budaya di dalam dinamika ke-Indonesia-an,” ujar Datuk Seri Drs. H. Raja Marjohan Yusuf di gedung Narosa Teluk Kuantan.***(Lind)