Rohul(SegmenNews.com)- Ratusan masyarakat empat desa dari Kecamatan Rokan IV Koto berunjukrasa di Kantor Bupati, Rokan Hulu, Senin (23/4/18). Mereka menolak pembangunan waduk serba guna lompatan harimau.
Waduk tersebut rencana akan dibangun oleh pusat di Desa Koto Ruang. Pembangunan waduk tersebut dinilai dapat menenggelamkan 4 desa.
Aksi massa sempat ricuh. Massa yang tidak diperbolehkan masuk, hanya dipintu gerbang. Aksi dorong-dorongan dengan aparat Polri, Satpol-PP dan TNI tak terelakkan.
Setelah melalui perundingan yang alot, akhirnya massa diperbolehkan masuk ke halaman gedung bupati. Massa langsung disambut oleh Bupati Sukiman.
Massa dari Desa Cipang Kiri Hulu, Desa Cipang Kiri Hilir, Desa Cipang Kanan, dan Desa Tibawan menyampaikan aspirasi mereka kepada bupati.
Korlap Aliansi masyarakat Cipang, Rio Andri, meminta bupati merekomendasikan ke pusat bahwa Pemerintah Rohul, bersama masyarakat menolak pembangunan waduk serba guna Rokan Kiri kecamatan Rokan IV Koto.
“Kami tidak ingin tenggelam, kami ingin desa kami tetap seperti ini, karena ini peninggalan dari Nenek moyang kami, dan kami menolak pembangunan waduk serba guna lompatan Harimau,” orasi Andri disambut riuh masyarakat lainnya.
“Bila pembangunan waduk tetap dilanjutkan, maka ada sekitar 10.000 jiwa penduduk harus pindah dari kampung halaman, karena kampung akan ditenggelamkan seperti yang pernah terjadi pada pembangunan PLTA Koto Panjang Kampar,” teriaknya lagi.
Menabgapi aksi massa, Sukiman meminta masyarakat membuat surat penolakan melalui kepala desa empat desa dan diserahkan kepada Camat yang kemudian akan diteruskannya ke pusat.
“Jadi surat penolakan dari masyarakat ini menjadi bahan pertimbangan dan modal saya untuk menolak pembangunan waduk serba guna Lompatan Harimau ini,” sampainya.
Dijelaskannya, tanpa adanya surat atau administrasi dari masyarakat yang diteruskan hingga ke kabupaten tentunya, Ia tidak memiliki modal untuk menolak. Untuk itulah surat ini sangat penting. Sukiman meminta kepada empat kades dan camat, agar segera menyiapkan surat penolakan dari masyarakat agar cepat dilakukan proses selanjutnya ke pusat.
“Saya berharap, ini cepat dibuat dan agar saya cepat Teken, kalau sudah di meja saya, akan saya langsung Teken untuk dilanjutkan ke pusat,” pintanya lagi.
Sebelumnya, penolakan masyarakat empat desa dari Rokan IV Koto, juga pernah diadukan ke DPRD Rohul, yang saat itu Ketua DPRD Kelmi Amri langsung menerimanya.
Dalam hearing terungkap, proyek waduk serba guna Lompatan Harimau di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rohul, Riau, tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 yang akan menelan dana APBN sekira Rp 3 triliun.***(fit)