Pekanbaru(SegmenNews.com)- Pertumbuhan ekonomi Riau triwulan kedua tumbuh 2,38 persen jika dibandingkan dengan triwulan kedua tahun 2017 lalu. Namun gerak pertumbuhan ekonomi memang sedikit lebih lambat. Jika tanpa Migas pertumbuhan ekonomi Riau sampai 3,97 persen.
“Ini menunjukkan kalau pertumbuhan ekonomi Riau memang turun jika dibandingkan daerah lain, sebab dipengaruhi oleh turunnya harga Migas,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Aden Gultom, Senin, 6 Agustus 2018.
Secara Q to Q hanya 0,95 persen yang didominasi oleh pertumbuhan jasa perdagangan 5,81 persen. Strukturnya juga didominasi oleh pertambangan dan penggalian 28,38 persen, industri pengolahan 23,86 persen dan pertanian, kehutanan dan perikanan 22,39 persen.
Perekonomian Riau triwulan kedua 2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 188,28 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp118,15 triliun.
“Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha kecuali pertambangan dan Penggalian dan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Lainnya yang tumbuh 8,56 persen,” sambungnya, lansir bertuahpos .
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 11,21 persen.
Dijelaskan Aden Gultom, ekonomi Riau triwulan kedua 2018 tumbuh sebesar 0,95 persen terhadap triwulan pertama 2018 (q-to-q). Dari sisi produksi, peningkatan ini terutama terjadi pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang erat kaitannya dengan momen puasa Ramadan, lebaran, dan libur bersama yang jatuh di triwulan kedua 2018.
Dia menambahkan, peningkatan juga terjadi pada lapangan usaha konstruksi dengan adanya sejumlah pembangunan infrastruktur pada triwulan ini. Sementara itu dari sisi pengeluaran, peningkatan terutama terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) terutama subkomponen Bangunan.
“Secara spasial, pada triwulan II-2018 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,03 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia dan terbesar di luar Pulau Jawa,” sambungnya.***(bpc)