Sekjen Kemenperin RI Buka Harteknas di Pelalawan

Sekjen Kemenperin Buka Harteknas di Pelalawan

Langgam(SegmenNews.com)-Sekretaris Jendral Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Dr. Haris Munandar, M.A, membuka seminar internasional teknologi di Kawasan Teknopolitan Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Kamis (9/8/2018). Seminar internasional ditaja dalam rangka Hari Teknologi Nasional (Harteknas) yang ke-23 tahun 2018.

Selain dari Kemenperin, hadir juga pejabat Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), guru besar dari Tsuba University Jepang, serta puluhan universitas dalam negeri.

Dalam sambutannya, Haris Munandar menyebutkan, mendirikan satu universitas bukanlah perkara mudah. Selain membutuhkan modal yang besar, lahan hingga infrastruktur juga faktor penting.

Berdirinya ST2P di Pelalawan sangat membantu program pemerintah pusat dalam mendirikan universitas yang ditargetkan. Dalam satu tahun, diperkirakan ada 10 universitas yang berdiri dengan anggaran yang ada.

“Inisiatif pak Bupati Pelalawan dalam mendirikan ST2P ini sangat membantu. Kami dari pemerintah pusat sangat mendukung dan mensupport,” ucap Haris Munandar.

Ia berharap, ST2P bisa berperan dalam menujang pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Pelalawan. Apalagi kampus ini khusus membidangi teknologi dan perindustrian kelapa sawit dari hulu hingga ke hilir.

Bupati Pelalawan, HM Harris menyatakan, seminar internasional dalam peringatan Harteknas menjadi kesinambungan program di Kawasan Teknopolitan.

Bukan perkara mudah bagi pemda dalam mewujudkan Kawasan Tekno Park dan proses pembangunannya. Komitmen yang kuat untuk menjalankan dan mewujudkan secara penuh.

“Kami sangat butuh dukungan pemerintah pusat dalam mewujudkan Kawasan Teknopolitan ini. Sebagai pusat pendidikan dan inovasi teknologi di bidang industri kepala sawit,” tandasnya.

Dilanjutkan Bupati Harris, Sebagai bagian pelaksanaan fungsi Pelalalwan Technopart dan dalam upaya memperoleh rekomendasi pengelolaan industri yang baik. Dilakukan pula pengurusan secara bersama sertifikat lahan yang sejalankan dengan program TORA, pengurusan dan perolehan sertifikat ISPO, pembangunan pabrik kelapa sawit oleh koperasi yang bekerja sama dengan pihak ketiga dalam sistem BOT dan target 4 tahun pabrik, sepenuhnya jadi milik koperasi, serta membangun berbagai pabrik yang mengelolah limbah dan produk ikutan sebagai sumber pendapatan koperasi.

“Dengen demikian program pemberdayaan ini akan meningkatkan nilai tukar dab kesejahteraan petani, karena adanya kepastian Usaha, keuntungan penjualan tandan buah segar dengan memperhitungkan tandan buah kosong dan cangkang, harga jual lebih baik dan adanya keuntungan dari berbagai hasil usaha koperasi,” tandas Bupati Harris.

Selesai pembukaan acara dilanjutkan dengan seminar dari berbagai pemateri tentang teknologi terbarukan dalam dunia insdutri. ***(Ris)