Rohul(SegmenNews.com)- Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Pemkab Rohul) masih menunggu keputusan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait tapal batas Kabupaten Rohul Provinsi Riau dengan Kabupaten Padang Lawas (Palas) Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Ditegaskan Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Rohul, H. Abdul Haris Lubis S.Sos, M.Si, terkait tata batas antara Kabupaten Rohul dengan Palas memang sudah dilakukan beberapa kali pertemuan.
Kemudian, selain pertemuan kedua daerah sebut Abdul Haris, pertemuan antara Pemprov Riau dan Pemprov Sumut juga sudah pernah dilakukan, namun belum juga membuahkan kesepakatan kedua daerah.
“Karena tidak ada kesepakatan kedua daerah, yakni Pemprov Riau dan Pemprov Sumut, sehingga masalah tata batas Riau-Sumut dikembalikan lagi ke Kemendagri . Karena pihak Kemendagri yang berwenang tetapkan tapal batas daerah (provinsi),” tegas Abdul Haris, Kamis (16/8/18).
Sebut Abdul Haris, pihaknya mendengar bahwa sudah ada keputusan Mendagri terkait tata batas antara Kabupaten Rohul dengan Padang Lawas, yakni antara Kecamatan Tambusai dengan Kecamatan Hutaraja Tinggi, namun keputusan belum diterima Pemkab Rohul.
“Hanya keputusan menterinya, bila mendengar informasi sudah ada, namun belum diserahkan ke kita,” kata Pj Sekda Rohul.
Abdul Haris juga mengakui, sewaktu kepala daerah sebelumnya, Pemkab Rohul dan Pemkab Palas sudah melakukan pertemuan, namun pertemuan tersebut juga tidak menemukan solusi.
“Tidak ada deal juga tidak ada kesepakatan, karena tidak ada kesepakatan diserahkan (kembali) ke Kemendagri sesuai kewenangannya,” ucap Abdul Haris.
Ketika ditanya apakah Pemkab Rohul ada rencana turun ke Desa Batang Kumu pasca bentrok, Abdul Haris mengakui, untuk saat ini belum ada rencana, sebab mereka melihat situasi yang sepenuhnya belum kondusif pasca bentrokan berdarah di perbatasan Riau-Sumut Selasa (14/8/2018) siang.
“Namun kita berharap, keputusan menteri bisa didapatkan segera,” harap Pj Sekda.
Kemudian ditanya langkah Pemkab Rohul pasca bentrok berdarah di tapal batas Riau-Sumut, Abdul Haris mengakui, akan menyerahkan sepenuhnya perkara ke aparat Kepolisian.
Dimana sebelumnya, ratusan petani Kali Kapuk Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai terlibat bentrok fisik dengan sekuriti dan karyawan perkebunan kelapa sawit PT. Mazuma Agro Indonesia (MAI) di perbatasan Riau-Sumut.
Dalam bentrokan berdarah yang sudah kerap terjadi, seorang sekuriti PT. MAI bermarga Harahap (41) dilaporkan tewas, sedangkan 2 karyawan perusahaan lain mengalami luka-luka.
Kapolres Rohul AKBP Muhammad Hasyim Risahondua dan Kapolsek Tambusai AKP Yuli Hasman, dan Kepolisian dari jajaran Polda Sumut juga sudah turun ke lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).***(fit)