Distan Bengkalis Vaksinasi Rabies Massal, Target 2.000 Hewan

Distan Bengkalis Vaksinasi Rabies Massal, Target 2000 Hewan

Bengkalis(SegmenNews.com)- Untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui penggigitan hewan rabies, mulai Selasa 25 September 2018 Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkalis, akan melaksanakan vaksinasi rabies massal gratis alias tidak dipungut biaya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Sapon, Senin 24 September 2018, pelaksanaan vaksinasi rabies massal ini akan dilaksanakan selama sepekan dari 25 hingga 30 September 2018.

“Untuk menyukseskan kegiatan ini, kita sudah melakukan sosialisasi dan himbauan melalui pihak kecamatan melalui UPT Mutu Ternak Kecamatan Mandau dan Bengkalis. Selanjutnya sebarluaskan kepada pihak pemerintahan desa,” ungkap Sapon.

Wilayah yang menjadi sasaran vaksinasi rabies massal ini, meliputi kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukit Batu, Siak Kecil, Mandau, Pinggir, Bandar Laksamana, Bathin Solapan, dan Talang Muandau.

Dikatakan mantan Camat Mandau ini, kegiatan vaksinasi ini, bagian dari Peringatan Hari Rabies se-Dunia dan Pembebasan Rabies Kabupaten Bengkalis dengan tema share the massage save a life.

Terkait dengan tema, vaksinasi rabies sebagai bentuk pencegahan dalam menyelamatkan kehidupan. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

Pada pelaksanaan vaksinasi rabies gratis selama sepekan ini, pihak Dinas Pertanian menargetkan 2.000 hewan penular rabieas. Adapun jenis hewan yang akan divaksinasi, meliputi anjing, kucing dan kera.

Rabies merupakan penyakit hewan menular yang dapat ditularkan kepada manusia. Penularan penyakit terbanyak melalui gigitan hewan penular rabies pada saat menunjukkan gejala klinis rabies. “Untuk mencegah penularan rabies maka diperlukan pencegahan melalui vaksinasi rabies pada hewan secara teratur,” ujar Sapon.

Dalam pelaksanaan ini, berkoordinasi dilapangan dengan UPT Mutu Ternak dan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) se-Kabupaten bengkalis pada wilayah yang direkomendasikan.

Sebagai bentuk peningkatan kesadaran masyarakat (public awarness) dan kewaspadaan dini, dihimbau lapisan masyarakat dan pemerintah desa untuk meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi dengan meningkatkan sosialisasi  rabies dengan bekerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Kesehatan, ataupun yang lainnya.

“Untuk kelancaran kegiatan ini agar masyarakat berpartisipasi aktif untuk berkomunikasi dengan Puskeswan,” ujar Sapon.***(Edi)