Pekanbaru(SegmenNews.com) – Sejak mulai diujicobakan pada 15 Agustus hingga 31 Oktober 2018, rujukan online sudah banyak mendapat masukan-masukan konstrukstif baik dari fasilitas kesehatan, pemerintah, peserta maupun pemangku kepentingan di lapangan.
Meski begitu masyarakat dan utamanya fasilitas kesehatan sudah mulai terbiasa dengan sistem rujukan online ini.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan Kantor Cabang Pekanbaru, Darmayanti, menjelaskan bahwa pada dasarnya tidak ada yang berubah pada sistem rujukan yang selama ini sudah berjalan.
“Rujukan online ini merupakan bentuk digitalisasi terhadap sistem rujukan yang sudah berjalan. Sistem rujukan online ini mampu memetakan rumah sakit tujuan rujukan sesuai diagnosa, rumah sakit sesuai radius terdekat, ketersediaan dokter spesialis yang dituju, hingga kepastian layanan bagi peserta dapat dicapai sehingga mampu mengurai antrian,” terang wanita yang akrab disapa Yanti saat sedang talkshow di Radio Republik Indonesia (RRI) Wilayah Riau pada Senin (26/11).
Lebih lanjut, hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem aplikasi online yang selama ini digunakan seperti P-Care di FKTP dan Vclaim FKRTL berjalan dengan baik. FKTP juga semakin mudah dalam menentukan tujuan rujukan karena Informasi jadwal praktek dokter spesialis/subspesialis yang lebih up to date serta terdapat tanggal pilihan berkunjung ke FKRTL. Hasil lain yang cukup memberikan dampak adalah terjadi pergeseran proporsi pelayanan yang biasanya menumpuk di rumah sakit kelas A dan kelas B, kini bergeser ke rumah sakit kelas C dan kelas D.
Beberapa masih terjadi penumpukkan antrian pada beberapa rumah sakit kelas C dan D, seperti yang disampaikan oleh Soni, salah satu penelepon line interaktif asal Arengka, Pekanbaru.
Yanti menjelaskan hal ini diakibatkan masih adanya rumah sakit yang tidak sesuai dalam meng-input jadwal praktek dokter dan kapasitasnya. Selain itu masih ada juga ketidaksesuaian mapping fasilitas kesehatan.
“Menyikapi tantangan tersebut, kami sedang melakukan evaluasi nasional ujicoba rujukan online melibatkan pemangku kepentingan terkait seperti Kementerian Kesehatan, ADINKES, PERSI, ARSADA, ARSSI, ASKLIN, PB IDI, YLKI dan stakeholder lainnya hingga akhir Nopember nanti,” ujar Yanti.
Kegitan talkshow ditutup Yanti dengan menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan melalui line interaktif. Tak lupa Yanti mengingatkan peserta untuk akses 1500400 melalui line telepon untuk informasi lebih lanjut. Juga mengunduh aplikasi Mobile JKN melalui AppStore atau PlayStore untuk kemudahan informasi dan layanan kepesertaan.***(rls)