
Berbekal pengalaman studi bandingnya ke dusun dekat perbatasan Rohul-Sumatra Barat, Akhyarudin membuat sebuah usaha kreatif berbasis Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berupa Budidaya Penyulingan Serai Wangi.
Alat pengolahan atau penyulingan bahan baku tumbuhan serai wangi dilakukan, di bangunan bekas cucian miliknya di Jalan Lintas Ujung Batu-Pasir Pangaraian persisnya depan Kantor Desa Teluk Aur.
Dari cerita H Akhyarudin, awal munculnya ide mengembangkan usaha kreatif , diman dirinya yang merupakan pensiunan PNS membuktikan dirinya sudah mengembangkan dunia pendidikan dengan membangun sekolah beberapa diantaranya sudah berstatus Negeri, dan terakhir dirinya mendirikan yayasan SMK Kesehatan.
“Tujuannya mencerdaskan anak-anak Rohuk, Alhamdulillah sudah terlaksana. Kini kita buktikan pula mendongrak ekonomi masyarakat dengan usaha kreatif,” ungkap jelas H Akyaruddin, Rabu (30/1/2019) sore.
Kata Akhyarudin, kini pihaknya sudah memiliki bahan baku serai wangi di lahan seluas 15 hektar, dan 4 hektar sudah siap panen.
“Serai wangi ini cukup banyak diminati selain untuk kebutuhan ekspor, juga diolah sendiri menjadi minyak, itu yang kita terapkan saat ini,” sebutnya.
Pria yang sudah berusia 53 tahun ini juga menyebutkan, sekali penyulingan minyak yang dihasilkan relatif. Karena faktur kesuburan dan pengapian pada saat penyulingan sangat berpengaruh. Tetapi, dari ujicoba yang sudah dilakukannya, untuk 100 kilogram batang serai wangi dapat menghasilkan 0,7 hingga 1 liter minyak serai wangi.
Dimana saat ini, minyak serai wangi banyak bermanfaat untuk tubuh, selain untuk penghangat badan, juga menghindari dari gigitan nyamuk, termasuk untuk obat sakit gigi. Kini pengembangan usaha kreatif, Gapoktan induk kecamatan yang sudah berdiri nantinya akan memfasilitasi setiap desa untuk pengaan bibit bahan baku.
“Nantinya kita akan menyiapkan bibit, apakah sistem kredit, atau ada subsidi pemerintah daerah. Karena kita sudah buktikan kualitas dan mutu serta harganya juga menggiurkan,” ucapnya.
Dijelaskannya, pembibitan dan perawatan bahan baku serai wangi juga cukup mudah. Karena bisa ditanam di pinggiran halaman rumah, tanaman yang satu ini juga bebas dari hama. Dengan usaha kreatif itu, Akhyarudin yakin bisa meningkatkan ekonomi dan membuka lapangan kerja, memandirikan di masyarakat.
“Karena ini tahap awal, kita berharap dukungan pemerintah daerah melalui instansi terkait untuk merancang pengembangan usaha kreatif sekaligus tempat penyulingannya,” harapnya.
Bupati Rohul H Sukiman sendiri saat melihat usaha kreatif penyulingan serai wangi, dirinya menyatakan sangat mendukung usaha kreatif tersebut. Bila memang kemunginan berhasil mengembangkan, pemerintah daerah siap memberi bantuan serta membesarkan tanaman budidaya serai, sehingga perekonomian masyarakat bisa maju.
“Karena hasilnya cukup menggiurkan, dari 1 hektar serai wangi sama dengan 10 hektar sawit. Ini masih sederhana pengelolaannya, namun jika ada kemungkinan berhasil, kita akan bantu,” janji Bupati Sukiman.***(fit)