Meranti(SegmenNews.com)- Dalam hitungan sepekan ini, api yang membakar lahan masyarakat yang menjadi Badan Restorasi Gambut (BRG) di Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti tak juga padam.
Dari data yang diperoleh lebih kurang dua ratus lebih hektar kebun sagu warga lukun habis dimakan sijago merah, upaya pemadaman terus dilakukan oleh warga.
Lukman selaku Kepala Desa lukun mengatakan, sejauh ini api belum bisa dipadamkan bahkan makin membesar.
“Ditambah lagi sumber air susah kita dapatkan dan titik api sudah sampai di daerah ulu mahmud, untuk diketahui lokasi di ulu mahmud tersebut tidak jauh dengan lahan perusahaan PT sempurna,” kata Lukman, sabtu (16/02/2019).
Dalam penanganan itu, Warga, Pemerintah Desa, Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten sudah berupaya melakukan pemadaman, bahkan melibatkan Manggala Ahni Riau namun sampai saat ini titik api belum juga padam.
Berdasarkan pengakuan Frengki salah seorang Anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) kecamatan TebingTinggi Timur selama lima hari di lokasi titik api baru sekitar lima puluhan hektar yang dimakan api.
“Saat kami melakukan pemadaman kami membuat benteng sejauh tiga ratus meter dari titik api,” sebutnya.
Frengki mengatakan, api tak kunjung menyusut diakibatkan kuat nya panas dan angin yang kencang di waktu siang membuat api sulit di kendalikan, di tambah kurang nya alat utuk memadam, seperti selang dan mesin robin, serta jauhnya sumber air untuk di dapat kan.
“Kami dari MPA Kecamatan dan masyarakat harus berkerja keras untuk menemui sumber air dengan cara menggali sumur dengan kedalaman 2 sampai 3 meter,sebelum menggali sumur kami juga harus membuat batasan api dengan cara menebas sebesar 4 meter memajang mengikuti api,” terangnya.
Sementara itu Camat TebingTinggi Timur melalui sekretaris Saripuddin mengatakan, secepatnya Pemerintah kecamatan akan menurunkan anggota MPA, saat ini hanya bisa melakukan upaya pencegahan atau membuat benteng.
“Agar tidak malarat lebih besar lagi, kalau dipadamkan dengan menggunakan mesin robin sangat sulit rasanya,” bebernya.***(Dham)