Tradisi Ceng Neng di Rohil Berjalan Lancar

Ketua Yayasan Multi Marga Tionghoa Indonesia Rokan Hilir Rendy Gunawan

Rohil(SegmenNews.com)- Sembahyang kubur merupakan tradisi yang dikenal dengan sebutan Ceng Beng yang dimulai tanggal 27 Maret sampai 5 April. Ceng Beng merupakan hari besar yang dilakukan sembahyang kepada keluarga yang sudah meninggal, bagi warga bermarga Tionghoa.

Ini terlihat dari semua kuburan ada tanda peletakan kertas sebagai tanda ada yang sembahyang. Ini dilakukan oleh sanak saudara juga keluarga dari jauh yang akan datang untuk melakukan sembayang bersama di makam.

Ketua Yayasan Multi Marga Tionghoa Indonesia Rokan Hilir Rendy Gunawan ketika dikonfirmasi oleh wartawan di Bagansiapiapi Jumat (29/3/2019), mengatakan, tokoh masyarakat Tionghoa Rokan Hilir, mengelar Ceng Beng ini memanjatkan doa agar orang tua dan saudara yang ada di alam baka mendapatkan kedamaian dan ketentraman. Di samping itu, sebagai anak-anaknya berkewajiban memberikan keperluan kehidupan di alam yang berbeda.

Semua anak atau menantu masing-masing wajib membawa sesajian membakar uang kertas di dikuburan umum serta tempat kubur lainnya. Ini agar kedua orang tua mendapatkan kemudahan di kehidupan alam baka di sana. “Ini juga sebagai doa dengan harapan agar anak cucu yang ditinggalkan bisa hidup damai, bahagia murah rezeki,” bebernya.

Lanjutnya, pada saat Ceng Beng menjelang, masyarakat Tionghoa mendatangi makam keluarga mereka. Mereka datang untuk membersihkan makam karena Ceng Beng berarti bersih dan terang. Setelah makam bersih, mereka melakukan tradisi ”Tee Coa” dengan ”Ko-Coa,” yaitu melempar kertas emas atau perak (Gin Cua/Kim Cua) untuk menandai makam keluarga mereka.

Menurutnya, saya melihat dengan
tradisi Ceng Beng ini adalah 1 wisata untuk Kabupaten Rokan Hilir yang berdampak pemutaran ekonomi bagi masyarakat setempat, seperti pedagang kuliner makanan, pedagang ikan asin, kacang pukul dan lain sebagainya.

Rendy menambahkan, untuk masyarakat yang sembahyang yang banyak didatangi di kuburan jalan Pusara Hilir kedua baru jalan Pelabuhan Baru. Tahun ini yang datang sembahyang bisa antara 10000 sampai 15000 orang yang datangnya kebanyakan dari jakarta-surabaya Jawa Tengah Medan Pekanbaru dan ada juga yang dari luar negeri.

Rendy Gunawan juga berterimakasih kepada Pemerintah, Polri, TNI, Penghulu dan masyarakat setempat dari hari pertama sampai hari kelima perayaan Ceng Beng ini semuanya berjalan aman dan lancar.***(Chan)