Itu disampaikan Bupati Sukiman saat hadiri Seminar Nasional Peningkatan Kapasitas Pendidikan PAUD dan Bunda PAUD Desa Dengan Materi Menguatkan Karakter Melalui Literasi Komilag (Komik dan Lagu) Bersempena Hari Ulang Tahun Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)-PGRI ke-69 Tahun 2019.
Seminar ditaja IGTKI-PGRI Kabupaten Rohul, digelar di Convention Hall Masjid Agung Islamic Center Pasir Pangaraian, Senin (17/6/2019), mengangkat tema “Mewujudkan Guru Taman Kanak-Kanak sebagai Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Cerdas dan Berkarakter Dalam Era Revolusi Industri 4.0”.
Di seminar itu, itu hadirkan narasumber selaku Komponis Lagu dan Praktisi PAUD Nasional dari Kementrian Pendidikan, Sinong Widodo, juga hadir Bunda PAUD Rohul Hj. Peni Herawati, Kadisdikpora Rohul Ibnu Ulya.
Juga hadir Rektor UPP Adolf Bastian, Ketua Dharma Wanita Persatuan Rohul Hj. Neti Herawati, pejabat Forkompinda, para Camat, serta ribuan guru PAUD dan TK se-Rohul.
Bupati Sukiman, dalam sambutannya menyatakan, guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Adanya guru, anak-anak Indonesia, terutama anak-anak Rohuk tentunya akan punya kepribadian yang tangguh, pintar, soleh serta lebih baik lagi ke depannya.
Bupati Sukiman juga mengakui , Pemerintah Kabupaten Rohul terus berusaha memperbaiki kejahteraan guru PAUD dan guru TK, termasuk memajukan sektor pendidikan usia dini.
Walaupun demikian tambah Bupati Sukiman, Pemkab Rohul tetap menyesuaikan ketersediaan anggaran, dan sedang mencari peluang, mengingat kondisi ekonomi secara nasional saat ini sedang sedikit menurun.
Ketua IGTKI Kabupaten Rohul Syah You Seva S.Pd, Aud., dalam laporannya mengatakan memperingati HUT IGTKI-PGRI ke-69, IGTKI Rohul menggelar seminar Nasional untuk tenaga kependidikan dan Bunda PaUD Desa dengan materi Meningkatkan Penguatan Karakter, dengan narasumber Praktisi PAUD Nasional.
“Tujuan seminar tentunya meningkatkan profesionalitas guru PAUD, persiapan anak usia dini, dan sebagai persiapan menyambut murid baru tahun pelajaran 2019/2020,” ungkap Syah You Seva.
Sambung Ketua IGTKI Rohul lagi, seminar Nasional juga sebagai persiapan penerapan program Gernas BAKU (Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku).
“Kegiatan ini juga untuk menyatukan kedekatan emosional antara pendidik PAUD dengan Bunda PAUD desa,” kata Seva.
“Berharap dengan kegiatan ini Bunda PAUD desa mau membantu guru-guru PAUD di desanya masing-masing,” harap Ketua IGTKI Rohul.
Di usia 69 tahun, Ketua IGTKI juga mengakuu, bahea banyak mimpi yang ingin diraihnya, demi mensejahterakan guru-guru PAUD yang ada di Kabupaten Rohul.
“Yang pertama, kesejahteraan guru PAUD dan guru TK selama ini hanya menerima gaji “Sajuta Lima Ratus (Sabar, Jujur, Tawakal Terus Menerus), itu dia gaji yang diterima selama ini,” ungkapnya.
“Harapan nantinya, dengan usia 69 tahun ini, Sajuta Lima Ratus ini betul-betul menjadi sejuta lima ratus (Rupiah), itu yang kami harapkan,”ucapnya.
Ditambahkannya, bila guru PAUD dan guru TK di Kabupaten Rohuk sudah sejahtera, tentunya dengan keikhlasan para tenaga pendidik anak usia dini akan memberikan yang terbaik untuk anak-anak ke depannya.
Terkait gaji guru, Seva mengaku gaji guru PAUD dan guru TK honor masih jauh dari tidak layak, hanya sekira Rp150 ribu sampai Rp 200 ribu per bulannya.
“Jauh dari tidak layak. Bila ssja (gaji) guru honor kita ada yang 150 ada yang 250 (ribu),” tegas Seva lagi, dan mengatakan jumlah guru TK di Rohul saat ini sudah mencapai 863 orang, sedangkan jumlah guru PAUD sekitar 210 orang.
Kemudian, ada kabar akan adanya penambahan gaji honor PAUD dan guru TK ke depan sekitar Rp200 ribu, Seva mengaku gaji itu hanya untuk guru PAUD yang di bawah naungan desa.
“Namun guru PAUD yang yayasan sendiri belum mendapatkan,”jelas Ketua IGTKI Rohul, Syah You Seva.***(Adv/Pemkab Rokan Hulu).