Peringati HUT ke-51, BPJS Kesehatan Beri Penghargaan Kepada Badan Usaha

Pekanbaru(SegmenNews.com)– Telah 51 tahun kini usia BPJS Kesehatan. Terhitung sejak berbentuk Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) di tahun 1968, Perusahaan Umum (Perum) Husada Bhakti di tahun 1984, PT Askes (Persero) di tahun 1992, hingga kini menjadi BPJS Kesehatan sejak 2014.

Rangkaian acara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) BPJS Kesehatan Ke-51 telah dimulai sejak hari Jumat silam. Ada senam sehat, donor darah, turnamen futsal, Rising Star: Kepwil 2 Mencari Bakat, hingga fun games ikut menyemarakkan suasana HUT BPJS Kesehatan Ke-51 ini. Puncak acara tepat di tanggal 15 Juli 2019, bertepatan dengan hari Senin yang dimulai dengan upacara bendera.

Berbagai penghargaan juga diberikan di puncak acara. Ada penghargaan kepada badan usaha atas kerja sama dan komitmennya dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dengan mendaftarkan dan membayarkan iuran peserta, penghargaan kepada Kader JKN Terbaik, hingga penghargaan masa kerja kepada pegawai dan mantan pegawai.

Andre, perwakilan dari Optik Internasional Pekanbaru dalam menerima penghargaan badan usaha sangat berterima kasih atas penghargaan yang diterima. Menurutnya ini suatu hal yang membanggakan bagi pihaknya apalagi di hari yang spesial bagi BPJS Kesehatan.

“Melalui program corporate social responsibility (CSR) inilah, kami dapat berkontribusi pada program nasional, JKN-KIS. Program CSR ini kami sinergikan dengan program donasi yang ada di BPJS Kesehatan yaitu dengan mendaftarkan dan membayarkan iuran peserta selama setahun ke depan. Harapannya, program ini dapat kami teruskan karena manfaatnya bisa langsung dirasakan secara personal oleh masyarakat. Terima kasih BPJS Kesehatan dan selamat ulang tahun ke-51,” ujar Andre.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Direksi Wilayah Kedeputian Wilayah Sumbagteng Jambi, Siswandi, sangat apresiatif atas sinergi yang bisa diterapkan bagi kedua pihak, BPJS Kesehatan dan badan usaha. Menurutnya hal ini bisa menjadi contoh bagi badan usaha lain sebagai alternatif bagi program CSR yang dikelola.

Selain itu, melalui pidato kelembagaannya, Siswandi menyampaikan agar segenap Duta BPJS Kesehatan tidak terlena dengan berbagai prestasi dan pencapaian yang telah ditorehkan. Masih banyak hal-hal yang harus tetap diperbaiki demi terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi.

“Di luar tugas-tugas kontraktual, ada tantangan yang harus dihadapi. Diperlukan pemikiran yang inovatif untuk menyelesaikannya. Dengan memanfaatkan teknologi digital, terlebih di Era Revolusi Industri 4.0 ini untuk mengedepankan otomasi dan digitalisasi. Jika tidak demikian, kita akan kesulitan mengelola kepesertaan yang kini telah lebih dari 222,6 juta jiwa, badan usaha yang berjumlah sekitar 243 ribu, juga tak kalah penting fasilitas kesehatan yang lebih dari 29 ribu jumlahnya,” terang Siswandi.***(chir)