Rohul(SegmenNews.com)-Dua pemain U-16 tim Merah Putih Kampar, Muhamad Raja Bintang dan Aldo Restuah Saragih, terpaksa tidak bisa bermain di final melawan tim Tiga Naga FC Pekanbaru, karena mendapat kartu kuning selama dua kali saat bertanding.
Hal itu membuat manager tim merah putih Kampar, Syafrianto Prawira Negara meradang. Pihikanya menuding panitia segaja mengirimkan surat yang waktunya begitu mepet, agar pihak tim merah putih Kampar tidak bisa banding.
“Pemberitahuan ini sangat kami sesalkan. Bahkan panitia mengirimkannya via WhatsApp (WA) ke Manager pelatih (coach), pada Rabu, sekitar pukul 11.00 Wib malam. Sehingga waktu yang begitu sempit, membuat tim merah putih tidak bisa banding. Dan menurut saya via WA sama sekali tidak menjadi acuan teknis dalam pemberitahuan,” tegasnya, Kamis (25/7) didampingi Manager Coach, Nur Adlin atau yang akrab disapa Bung Olin di Pasir Pengaraian.
“Kita mengakui secara regulasi, jika pemain mendapat kartu kuning dua kali maka secara otomatis tidak dapat bermain lagi untuk tahap berikutnya. Tetapi club kan masih punya hak untuk banding. Nah, pemberitahuannya disampaikan panitia pada hari Rabu malam. Sementara kita akan bertanding pada Kamis (25/7). Ini kan sangat mempet? Bagaimana kami mau banding?,” Tanya Syafrianto dengan nada tinggi.
Syafrianto menambahkan, pertandingan U-16 Kemenpora 2019 ini merupakan kompetisi untuk mencari bibit-bibit handal dalam pesepakbolaan bukan mencari bisnis.” “Kedepan penjelsannya harus tepat. Sehingga club dan pemainnya tidak ada yang dirugikan dan hak-haknya terpenuhi. Dan mari kita jaga sportivitas, agar pesepakbolaan di Riau bisa maju,” harapnya.
Kebutuhan Air Tak Terpenuhi
Selain menyesalkan pemainnya yang tidak bisa bertanding, Manager Merah Putih Kampar ini juga menyesalkan pelayanan berupa air yang tidak terpenuhi di Mes yang disediakan oleh tuan rumah, Kabupaten Rokan Hulu.
Pihaknya membeberkan, di tempat timnya menginap, air sangat sulit di dapat. Dan setelah ditanyakan ke panitia, barulah Kamis (25/7) pagi air diantarkan. Sementara pada malam harinya para tim tidak bisa mendapatkan air.
“Dari tadi malam (Rabu 24/7 ) tidak ada air di mes. Setelah kita telpon baru paginya diantarkan,” bebernya. Nah, hal seperti ini kedepan tidak boleh terjadi,” jelasnya.
Sementara, menyikapi keluahan manager Merah Putih Kampar tersebut, Ketua Kordinator Daerah Rokan Hulu, Dalian Alfazri, menjelaskan bahwa semuanya dilakukan berdasarkan regulasi yang ada.
“Kita tidak ada niat buruk bagi tim merah putih Kampar. Tetapi karena regulasinya demikian, maka pemain yang sudah dua kali mendapat kartu kuning, tidak bisa lagi bertanding pada tahap berikutnya,” jelasnya, sembari menyampaikan kalau surat pemberitahuanya sudah dilayangkan ke pihak merah putih Kampar.
Alfazri menambahkan, masalah air yang dikeluhkan, pihaknya tidak menampik. Dan hanya faktor waktu saja. “Kalau keluhan ketersediaan air memang kita akui. Itu pun karena faktor waktu saja. Artinya, tim merah putih Kampar tidak sabar menunggu,”jelas Alfazri, Kamis (25/7) via phonselnya.
Dijelaskanya, kegiatan U-16 Kemenpora 2019 yang diadakan di Kabupeten Rokan Hulu sudah berjalan dengan baik. Bahkan, fasilatasnya pun sudah diberikan kepada para tamu yang ikut berkompetsi.
“Kalau menurut saya, pelayanan saat ini sudah bagus. Bahkan semua peserta diberikan penginapan dan transportasi oleh Pemkab Rohul. Artinya, Rokan Hulu sebagi tuan rumah sudah melakukan dan meberi yang terbaik. “Saya berharap, siapan pun tuan rumah dalam iven berikutnya, harus menjadikan Rohul sebagai parameter,” harapnya.***(Paber).