Pekanbaru(SegmenNews.com)- Untuk ketiga kalinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau memberikan masker kepada masyarakat Pekanbaru. Kali ini bekerja sama dengan Aulia Hospital, PWI Riau menyasar pedagang di Pasara Pagi Arengka, Jumat (20-9-2019).
“Ini adalah bentuk kepedulian PWI Riau terhadap penderitaan masyarakat Pekanbaru khususnya yang terpapar asap, kondisi asap yang semakin berbahaya dala seminggu terakhir, membuat PWI Riau gencar untuk melakukan penyebaran masker di berbagai tempat,” ujar Sekretaris PWI Riau, Amril Jambak.
Amril Jambak yang turun langsung ke Pasar Pagi Arengka, mengucapkan terima kasih kepada Management Aulia Hospital yang bekerja sama dalam aksi sosial ini.
Amril mengatakan pembagian masker ini merupakan wujud kepedulian PWI terhadap kondisi saat ini, melalui PWI Peduli.
“Saat ini masyarakat sangat membutuhkan masker untuk meminimalisir masuknya partikel partikel ke saluran pernapasan kebakaran yang terbang bersama asap.
Dalam aksi peduli kali ini PWI Riau membagikan lebih kurang 1000 masker, dengan mengandeng Aulia Hospital, turun langsung memberikan Masker, ke pedagang pasar pagi Arengka.
Para pedagang di Pasar Arengka sangat autusias menyambut tim PWI Riau dan tim dari Aulia Hospital. Bahkan,dalam waktu kurang dari 1/4 jam, sebanyak 1.000 masker habis dibagikan kepada pedagang di Pasar Pagi Arengka.
Usai membagikan Masker, Adi Dharma Marketing Rumah Sakit Aulia , mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi asap saat ini, ” RS Aulia setiap hari melayani pasien yang terpapar kabut asap”.
Menurut Adi , Kamis kemaren pihaknya menerima pasien yang terpapar sebanyak 10 Orang, Lima diantara memang hanya di berikan Oksigen, sementara yang lain harus di rawat inap.
RS Aulia, selain melayani pengobatan juga mengedukasi masyarakat, supaya dapat mengantisipasi tidak terpapar asap. Saat ini, pihak Aulia Hospital juga melakukan pengobatan gratis, di lantai 4 sebanyak 4 kamar akan dikosongkan untuk pengobatan gratis ini,” terang Adi.
Senada dengan Adi, dr Wika Juwita menyatu dengan para pedagang turut mengedukasi para pedagang. “Minimal gunakan masker bapak dan Ibu, karena walau belum memiliki riwayat ISPA, dengan kondisi asap yang parah selama seminggu terakhir bisa menjadi pendatang baru untuk pasien ISPA,” terangnya sedikit berseloroh dengan para pedagang.
Wika menambahkan bahwa ketika ia bertugas di posko kantor PU Provinsi positif 30 orang terkena ISPA. “80 persen dari 30 orang tersebut tidak memiliki riwayat ISPA,” tandasnya.***(rilis)