Pekanbaru(SegmenNews.com)-Memasuki usia ke-57 Universitas Islam Riau (UIR) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agar lulusannya mampu berkompetisi di tingkat nasional dan international. Salah satunya melalui pengukuhan Prof Dr Thamrin S, SH, MHum sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Fakultas Hukum UIR. Pengukuhan yang dirangkai dengan Dies Natalis itu berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Universitas di Gedung Rektorat Kampus UIR Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru, Kamis siang (26/09/19).
Selain Gubernur Riau Drs H Syamsuar, MSi Pengukuhan dan Dies Natalis dihadiri pula Kepala Sub Direktorat Karier Pendidik Biro SDM Kemenristek Dikti RI Ir Muhammad Panji Pujasakti, MT, Sekretaris LLDIKTI Wilayah X H Yandri, SH, MH, Rektor Universitas Islam Bandung Prof Dr Edi Setiadi, Direktur Pascasarjana Unisba Prof Dr Day Revana dan Rektor Universitas Lancang Kuning Dr Hj Hasnati.
Juga Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau Dr H Nurman, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau Brigjen Pol Drs Untung Subagyo, tokoh masyarakat H Azali Johan SH, Ketua Majelis Guru Besar UIR Prof Dr Yusri Munaf beserta Anggota Senat Universitas, dan Civitas Akademika Universitas Islam Riau.
Menurut Rektor UIR Syafrinaldi, masih terdapat enam dosen lagi yang sedang menunggu pengangkatan guru besar dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Ia berharap jelang tutup tahun 2019 dan datangnya tahun pencapaian Visi UIR 2020 menjadi Universitas Islam yang Unggul dan Terkemuka di Asia Tenggara beberapa diantara keenam orang yang diusulkan itu dapat ditetapkan menjadi guru besar.
Syafrinaldi mengaku sempat cemas atas pelaksanaan pengukuhan dan dies natalis. Pasalnya dalam beberapa pekan terakhir, Provinsi Riau diselimuti kabut asap. Bahkan gubernur sempat menetapkan Darurat Kabut Asap untuk Riau.
”Alhamdulillah berkat kerja keras Pemerintah Daerah, doa semua masyarakat cuaca di Riau sudah hampir kemnbali normal. Mudah-mudahan kabut asap tidak terjadi lagi di masa mendatang,” harap Syafrinaldi.
Pengukuhan Thamrin sebagai guru besar ke-12 di UIR, tegas Syafrinaldi, sejalan dengan upaya UIR mempersiapkan diri menjadi universitas terakreditasi international.
Saat ini ada 18 dari 42 program studi didaftarkan mengikuti akreditasi international ke lembaga ASIC yang berpusat di London. Secara khusus Syafrinaldi berterima kasih kepada Prof Edi Setiadi, Rektor Universitas Islam Bandung, yang menjadi motivator bagi UIR mengikuti akreditasi international.
”Mungkin kita universitas swasta pertama di Pulau Sumatera yang akan terakreditasi international,” tandas Rektor.
Sekretaris LLDIKTI X Yandri memuji kebijakan Rektor UIR meraih akreditasi international. Tetapi ia juga berharap, universitas tertua ini dapat pula mengejar akreditasi A untuk institusi dari BAN PT.
”Tekad kami sampai akhir tahun 2019 harus ada satu universitas yang terakreditasi A. Mudah-mudahan UIR menjadi pioner dari tekad tersebut,” ujar Yandri.
Karenanya perlu kerja kerja seluruh civitas akademika UIR. Capaian guru besar di sebuah perguruan tinggi sangat didambakan oleh lembaga layanan pendidikan tinggi.
Gubernur Riau Syamsuar juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung langkah-langkah strategis UIR menuju universitas Islam unggul di Asia Tenggara.
Termasuk memperoleh akreditasi international. Pihaknya, ujar Syamsuar, telah memberi rekomendasi pembukaan pascasarjana program studi pendidikan seni dan kriminologi bagi UIR. Semoga langkah serupa diikuti oleh Fakultas Hukum dalam program doktoral.
UIR, ucap Syamsuar, merupakan universitas tertua di Provinsi Riau. Dies Natalis selalu dijadikan momentum merefleksikan diri atas apa yang sudah dan yang belum dicapai. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UIR memegang peran penting dalam keberlangsungan peradaban bangsa.
”UIR tak semata berfungsi mencetak sarjana melainkan juga seorang guru besar. Guru besar merupakan seorang guru, pendidik sekaligus peneliti yang penelitian-penelitiannya ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Selamat dies natalis,” ungkap Syamsuar.***(rls)