Pekanbaru(SegmenNews.com)- Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Prof Dr Murtir Jeddawi, SH, SSos, MSi menyampaikan Kuliah Umum dihadapan 300 lebih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau (Fisipol UIR). Kuliah bertajuk, ‘Masa Depan dan Eksistensi Ilmu Pemerimtahan’ itu berlangsung di Gedung Rektorat Kampus UIR Pekanbaru, Kamis siang (03/10 2019).
Sebelum memberi kuliah umum, Rektor IPDN menanda-tangani Memory of Understanding (MoU) dengan Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi, SH, MCL dan ditindak-lanjuti pula dengan penandatanganan Memory of Agreement (MoA) antara Dekan FIsipol Dr H Moris Adidi Yogia, MSi dengan Kepala Biro SDM IPDN Drs Baharuddin Pabba, MSi.
Turut hadir Wakil Rektor Bidang Akademik Dr H Syafhendry, Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan Ir Asrol, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ir Rosyadi, Kepala BAAK Akmar Efendi, Sekretaris LPPM Dr Zetrilius Nita, Wakil Dekan I Fisipil Dr Pancas S Prihatin dan sejumlah Dosen Fisipol. Antara lain Dr Sri Maulidiah dan Dr drh H Chaidir.
Rektor UIR Syafrinaldi menyambut baik kerjasama UIR-IPDN di bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Kepada koleganya Prof Dr Murtir Jeddawi, SH, SSos, Syafrinaldi menyampaikan perkembangan Universitas Islam Riau sejak berdiri tahun 1962 hingga kini. Ia mengaku senang bisa bekerjasama dengan IPDN. ”Ini merupakan kedatangan Rektor IPDN pertama ke Universitas Islam Riau. Terima kasih Pak Rektor telah berkunjung dan menjalin kerjasama dengan UIR,” kata Syafrinaldi.
Ia juga menyampaikan, rencana UIR mengikuti akreditasi international melalui lembaga ASIC yang berpusat di Londan pada November depan. ”18 dari 42 program studi akan kami sertakan untuk meraih akreditasi international. Di samping itu, dengan tagline bersama kita bisa, kami sedang berjuang terus mendapat akreditasi unggul dari BAN PT baik untuk program studi maupun institusi,” ujar Syafrinaldi.
Di tempat yang sama Prof Murtir Jeddawi menceritakan pula sejarah berdirinya IPDN yang berpusat di Jatinangor Jawa Barat. Tahun 1956, kata Rektor, Presiden meresmikan lembaga pendidikan di Malang dengan nama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri dan berada di bawah Kementerian Dalam Negeri.
IPDN ingin mewujudkan persepsi anak-anak bangsa yang ingin menjadi aparatur sipil negara (ASN). ASN yang digodok di IPDN memiliki karakter berfikir nasional, mereka merupakan perwakilan anak bangsa yang datang dari 34 provinsi. Alumni IPDN saat ini tercatat 45 ribu orang lebih tersebar di berbagai daerah dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia. ”Tak ada beda IPDN dengan UIR. Kelebihan IPDN hanya terletak pada tamatannya, mereka langsung diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil. Di luar itu IPDN memiliki kesamaan dengan perguruan tinggi lain yakni sama-sama melaksanakan tri dharma perguruan tinggi” tukas Rektor IPDN.
IPDN juga harus membuka diri melakukan koorporasi atau kerjasama dengan perguruan tinggi lain. Termasuk UIR. ”Kami tersanjung Prof, UIR mau menerima kami sehingga kita bisa menanda-tangani MoU dan MoA. Kerjasama serupa kami lakukan pula dengan universitas lain di dalam maupun di luar negeri,” tandas Prof Dr Murtir Jeddawi kepada Syafrinaldi.***(rls)