Dilantik, 62 Kades di Inhu Diarak Pakai Becak

Dilantik, 62 Kades di Inhu Diarak Pakai Becak

Inhu(SegmenNews.com)- Pelantikan Kepala Desa serentak di Kabupaten Indragiri Hulu sangat unik dan meriah. Pasalnya, 62 Kades yang dilantik diarak pakai becak, diiringi musik oleh pasukan drum band dan diantar ribuan rakyat.

“Wah, ramai dan meriah sekali, melebihi kemeriahan pelantikan anggota DPRD Inhu lho,” kata Ketua LMP Inhu, Mardi, di pinggir jalan saat menunggu iring iringan Kades di dekat kediaman bupati, Senin (17/2/2.20).

Pelantikan Kades serentak ini memang ide Bupati Inhu yang awalnya bertujuan untuk efisiensi dan penghematan serta untuk mengajak warga desa yang ingin melihat kadesnya dilantik, sekaligus agar masyarakat bisa melihat ibukota Indragiri Hulu yaitu Rengat. Karena pelantikan Kades serentak memang dilangsungkan di gedung Dang Purnama Rengat.

“Agar masyarakat Inhu juga bisa menyaksikan Danau Raja yang indah, yang selama ini mungkin cuma di dengar kisahnya,” kata Yopi dihadapan masyarakat yang penuh sesak dalam gedung Purnama, tempat pelantikan.

Kebahagiaan itu terlihat sejak para Kades keluar dari pendompo rumah kediaman Bupati Inhu, tempat para Kades berkumpul. 62 becak yang dihias warna warni sudah menunggu. Ya, para kades dan istri akan diarak naik becak. Masyarakat sejak pukul 7.00 WIB pagi sudah mulai menunggu sepanjang jalan yang akan dilalui.

Bupati yang hoby ngetrail ini juga menyebutkan bahwa dengan mengikutsertakan tukang becak dalam acara ini, juga bertujuan agar tukang becak bisa ikut merasakan kebahagian karena dapat tambahan rezeki. Karena becak mereka yang dipakai bukan gratis tapi dibayar.

Dalam ruangan gedung Dang Merdu yang tiba-tiba terasa panas oleh banyaknya manusia, sering terdengar tepuk tangan. Juga sorak sorai ketika satu persatu nama-nama Kades yang akan dilantik disebutkan.

“Itu Kades Kami. Aku harus ke depan, harus ambil fotonya,” kata seorang anak muda yang duduk di bagian belakang, dan langkahnya terhenti karena ramainya orang.

Niat Bupati Inhu melantik Kadesnya secara serentak agar masyarakat merasakan kebahagiaan, nampaknya terwujud. Bukan hanya rela berpanas panas di jalan raya mengiringi Kades yang akan dilantik, juga rela berdesakan dalam ruangan untuk bisa melihat Kadesnya dilantik. Bersorak dan bertepuk tangan, pertanda mereka gembira.

Pelantikan Kades menjadi pesta rakyat yang penuh kegembiraan dengan biaya tidak terlalu besar, ternyata memang jadi kenyataan. Kades pun bahagia karena menjadi bak raja sehari, dielu-elukan dan didoakan. Yaa, ide sederhana seorang bupati untuk merangkul rakyatnya dalam kebahagiaan menjadi kenyataan.

Tapi sayang, ini tahun terakhir Yopi Arianto menjadi Bupati Inhu, meski rakyat masih membutuhkan, terutama sentuhan ide dan perbuatannya yang mengena di hati rakyat.***