AKBP Taufiq Ajak Putri Korban Tembakan Bekerja di Mapolres Meranti

AKBP Taufiq Ajak Putri Korban Tembakan Bekerja di Mapolres Meranti

Meranti(SegmenNews.com)-Ada cerita menarik dibalik musibah yang menimpa sang ayah. Setiawan anak tertua dari Abdul Hamid (40) korban hasil tembakan anggota SPKT Polres Kepulauan Meranti, Rabu (11/3) kemarin ternyata sempat memiliki impian ingin menjadi anggota Polri.

Cerita itu ketahui ketika berbincang dengannya di taman singgah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti, Kamis (12/3) pagi.

Sambil menunggu pengeluaran proyektil peluru dalam tubuh almarhum ayahnya yang tangani Tim Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Riau. Setiawan mengungkapkan kisah hidupnya ketika beberapa tahun lalu memiliki impian ingin menjadi anggota Polri.

“Beberapa tahun lalu saya masih duduk dibangku kelas 1 SMA, ada bapak-bapak dari Brimob memberikan saya baju dinas Polri. Dia bilang sama saya kalau saya bisa jadi penerusnya yakni menjadi polisi,” cerita Setiawan menirukan gaya bicara motivatornya tersebut.

Lanjut dia, kemudian dirinya menceritakan kabar itu kepada kedua orang tuanya. Dan untungnya orang tuanya sangat mendukung serta terus memberikan motivasi agar kelak ia bisa benar-benar menjadi anggota Polri.

Seiring berjalannya waktu, Setiawan pun lulus dari sekolahnya. Tidak menunggu lama iapun segera mendaftar sebagai calon anggota Polri. Namun apalah daya nasib tidak berpihak kepadanya karena ia gagal.

“Saya sudah pernah ikut tes. Tapi gagal, padahal orang tua saya sudah lumayan banyak abis duit. Kalau sekarang saya sudah bekeluarga jadi tak mungkin lagi,” sebutnya.

Kendati begitu, Setiawan sangat mengkagumi profesi Polri. “Sampai saat ini baju pemberian bapak personil Brimob itu masih saya simpan,” tuturnya.

Pembahasan pun mulai mengarah pada peristiwa yang menimpa sang ayah. Saat disinggung apakah pihaknya berkeinginan jika jenazah almarhum ayahnya dilakukan otopsi.

Setiawan mengaku, pihaknya menolak untuk itu. Karena, keluarganya telah mengikhlaskan kepergian sang ayah.

“Tak perlu diotopsi lagi, kita sudah ikhlas. Semoga ada hikmah dibalik musibah ini,” ujarnya.

Sementara diwaktu bersamaan Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat pun ikut berbincang dengannya.

Tidak begitu kaku, AKBP Taufiq mulai menanyakan lebih dalam tentang kondisi perekonomian keluarga almarhum yang diketahui meninggalkan tiga orang anak.

Ternyata, anak kedua dari korban (perempuan) baru tamat 2 tahun lalu belum memiliki pekerjaan tetap. Sedangkan bungsunya baru berusia dibawah 15 tahun.

Mendengar hal itu, AKBP Taufiq langsung mengambil keputusan dan menawarkan sang anak untuk bekerja di Mapolres Kepulauan Meranti.

“Kamu kerja di Polres aja ya. Nanti siapin surat lamarannya, ini bukan ada unsur menutupi peristiwa ini. Hanya saja kita yakin dibalik musibah akan datang hikmah dibalik itu,” beber AKBP Taufiq.

Sekedar informasi, nantinya setelah proyeksil peluru almarhum dikeluarkan. Jenazahnya akan langsung dipulangkan kerumah duka untuk dilakukan pemakaman.***(Ags)