Pelalawan(SegmenNews.com)- Indra (33), seorang kepala rumah tangga yang berprofesi sebagai tukang pangkas mengaku tidak pernah mendapat satupun bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Pelalawan, walaupun dirinya tergolong dalam warga terdampak Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19).
Mirisnya lagi, akibat dililit hutang selama pendemi, ia terpaksa menjual sepeda motor satu-satunya agar bisa menyambung hidup dalam susahnya penghasilan selama COVID-19 atau virus corona merebak di Kabupaten Pelalawan-Riau.
“Terpaksa menjual sepeda motor pak, beruntung ada mamak angkat di Bunut yang bisa membantu membeli sepeda motor kami. Bantuan yang didengar dari Pemerintah hanya khayalan bagi kami untuk mendapatkannya,” tutur Indra.
Ayah satu anak asal Dusun Kampung Baru, Kelurahan Sorek 1, Kecamatan Pangkalan Kuras, ini mengaku sangat kesulitan dalam usahanya selama pendemi. Namun, didalam itu iya tetap berusaha semaksimal mungkin.
“Sehari hanya bisa mencapai 4 orang yang pangkas, biasanya mencapai 15 orang, jangan kan untuk bayar sewa rumah, sewa kedai saat ini sudah kewalahan sebetulnya, tapi apalah daya kami,” keluhnya,
Saat disinggung, apa tidak pernah berharap bantuan warga yang terdampak COVID-19, ia mengaku selama puluhan tahun menetap disana memang tidak pernah satupun bantuan nyantol dirumahnya, walaupun ia disana tinggal menyewa rumah.
“Sangat terasa selama pandemi ini, namun dari dulu kami memang tidak pernah dapat bantuan apa-apa, tapi kalau data soal pemilihan apapun, pak RT rutin menanyakan, itupun pernah kami singgung soal bantuan corona, beliau hanya tertawa, lalu pergi,” ungkapnya, kepada SegmenNews.com.
Saat ini, setelah menjual sepeda motornya, Indra terpaksa meninggalkan istri dan anaknya yang masih 9 Bulan, sampai 3 hari di tempat ia membuka usaha pangkas yang di sewanya di Kelurahan Bunut.***(R.A)