Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir di Meranti

Meranti(SegmenNews.com)- Akibat Curah Hujan serta terbukanya Pintu Pembuangan air ke Sungai Dedap milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pulau Padang, ratusan Rumah warga Terendam Air.

“Bukan hanya curah hujan saja akan tetapi pintu Sekat Kana milik PT RAPP juga dibuka, dan sesuai kesepakatan pada Rabu kemarin Kanal pembuangan air ke Sungai Dedap akan ditutup sementara,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Jum’at (27/11/2020) sore.

Diakui lelaki tua ini kalau dirinya bersama ratusan Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terendam banjir akibat diguyur hujan deras dalam beberapa hari belakangan itu juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah maupun Pihak Perusahaan.

Sementara itu kepada Wartawan, Kepala Desa Dedap, Mansur mengatakan peningkatan elevansi air di sungai dan ditambah lagi dengan hujan yang turun cukup deras membuat hingga saat ini puluhan rumah masih terendam air sungai yang meluap akibatnya warga sangat susah untuk beraktivitas.

“Beberapa warga terpaksa harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke rumah warga lain yang tidak terendam air,” ungkapnya.

Tidak hanya Desa Dedap, luapan air tersebut membuat Desa Putripuyu, Mekar Delima dan Tanjung Padang juga mengalami kebanjiran bahkan sampai masuk ke ruangan rumah milik warga.

Melihat musibah itu, pihak Unsur Pimpinan Kecamatan (Upika) Tasik Putripuyu dengan sigap melakukan pertemuan bersama pihak Desa terdampak banjir dan pihak RAPP guna mencari solusi dan koordinasi dalam rangka penanganan musibah guna membantu kebutuhan ratusan KK terdampak banjir tersebut.

Camat Tasik Putripuyu, Sugiati SPI MSi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaksanakan pertemuan dan didapatkan hasil kesepakatan bersama Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, pihak Polres serta Polsek, Kesbangpol, forum PL2P dan tokoh masyarakat bersama dengan pihak Manajemen PT RAPP.

Pertama, bebernya, disepakati pihak perusahaan akan menutup sementara kanal pembuangan air ke sungai Dedap. Kedua, pihak perusahaan akan membantu perekonomian warga sebanyak 781 KK (hasil pendataan kamis kemarin). Selanjutnya ketiga, pihak perusahaan siap menyediakan posko kesehatan dan poin keempat, untuk konsumsi tim lapangan dihandle oleh perusahaan PT RAPP.

“Kanal-kanal RAPP sudah ditutup yang dilakukan secara manual menunggu alat berat datang (masih perbaikan) dan kondisi air sudah mulai turun. Tinggi genangan air pengukuran terakhir pada Kamis sore sekira pukul 17.00 WIB berada dikisaran 48 sampai dengan 69 cm, (tinggi rata-rata= 59 cm). Bantuan beras Pemda sebanyak 7,8 ton sudah sampai tadi malam dan sudah siap akan dibagikan pagi ini dan perusahaan juga akan mengakomodir permintaan warga jika ada warga yang sakit untuk dirujuk ke rumah sakit lanjutan. Kemudian, tim kami tetap ada baik dari pemerintah kecamatan, polsek, PKM, BPBD dan perusahaan standby ditempat,” ungkap Sugiati, Jumat (27/11/2020) siang.

Ia juga menjelaskan, adapun jumlah warga yang mengungsi dan terdampak (tidak mengungsi) sesuai data sementara Kamis (26/11/2020) kemarin adalah untuk warga Desa Dedap yang mengungsi sebanyak 350 KK dan ditambah warga terdampak/belum dapat bekerja akibat banjir sebanyak 213 KK dengan jumlah keseluruhan sebanyak 563 KK. Kemudian warga Desa Mekar Delima sebanyak 24 KK, dilanjutkan jumlah warga Desa Putripuyu sebanyak 57 KK dan warga Desa Tanjung padang sebanyak 135 KK.

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) telah menyalurkan bantuan bahan makanan pokok kepada masyarakat korban banjir di Kecamatan Tasik Putri Puyu tersebut, Jumat (27/11).

Bantuan logistik tersebut berupa 600 dus mie instan, 600 kaleng sarden dan 600 liter minyak goreng. Bantuan tersebut diserahkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemerintah Kecamatan Tasik Putripuyu untuk selanjutnya didistribusikan ke sejumlah Desa terdampak bencana tersebut.

Stakeholder Relations (SHR) Manager RAPP wilayah Kepulauan Meranti, Susilo Sudarman mengatakan bantuan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap masyarakat sekitar.

“Kita telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait upaya penanganan di lapangan seperti penyaluran bantuan bahan makanan dan tenaga medis untuk memeriksa kondisi kesehatan masyarakat,” ujar Susilo.

Menanggapi hal itu, Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada di tengah fenomena alam La Nina yang mengakibatkan tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa pekan terakhir.

“Musibah bencana alam tidak bisa dihindari oleh siapapun, tapi setidaknya setiap dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir dengan bersama-sama jaga kebersihan saluran air dan melestarikan hutan,” ujarnya.

Bupati Irwan juga mengapresiasi atas tindakan dan respon cepat perusahaan dalam mengantisipasi dampak banjir termasuk mendistribusikan bantuan tersebut kepada masyarakat.(Ags)