Jalanan Kota Selatpanjang Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa

Meranti(SegmenNews.com)- Hujan deras yang melanda hampir seluruh wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti, selama beberapa jam membuat sejumlah ruas jalan kebanjiran. Minggu (10/1/2021).

Tidak terkecuali di Kota Selatpanjang yang memang menjadi langganan banjir. Air setinggi lutut orang dewasa terlihat di sejumlah jalan penting, tingginya air membuat sejumlah kendaraan yang melintas mogok akibat mesin terkena air.

Adapun jalan di Kota Selatpanjang yang mengalami kebanjiran yakni Jalan Imam Bonjol, Jalan Siak, Jalan Kartini, Jalan Muzafar, Jalan Diponegoro dan Jalan Teuku Umar.

Hujan yang turun sejak dini hari itu pun turut menggenangi rumah-rumah warga di kawasan itu. Bahkan salah satu keluarga di Jalan Kartini terpaksa mengeluarkan barang milik mereka dan mengungsi sementara, karena air yang membanjiri hingga ke dalam rumah.
Banjir kali ini disebabkan oleh meluapnya sejumlah drainase yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan.

Sementara itu pedagang pasar yang berjualan di Jalan Imam Bonjol hanya bisa duduk termangu menunggu pembeli. Tidak ada pembeli yang datang, hal itu dikarenakan ruas jalan yang terendam air, kawasan yang biasa diramaikan hilir mudik pembeli ini kini terlihat senyap.

“Hujan dari tadi pagi, sampai sekarang belum ada yang beli, mungkin orang malas ke pasar karena hujan tak berhenti ditambah air pasang dalam,” kata Yuni, salah seorang pedagang sayur di pasar tersebut.

Ardi, salah seorang warga mengaku air mulai menggenangi rumahnya di Jalan Imam Bonjol sekitar pukul 05:00 pagi. Lantaran tak mampu menahan derasnya hujan, air dari drainase pun meluap hingga menggenangi rumahnya.

“Hujan dari tadi malam sampai sekarang tak pakai berhenti. Air hujan pun sudah bercampur dengan air parit dan masuk ke dalam rumah,” ujarnya.

Banjir yang ada di pusat kota ini bukan baru pertama kali terjadi. Drainase yang  penuh dengan tumpukan sampah yang ada di dalam selokan membuat daerah tersebut menjadi langganan banjir.  Padahal petugas kebersihan seringkali membersihkan, namun minimnya tempat sampah dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan menjadi penyebab utama.

Sebelumnya, Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan juga mengajak peran serta masyarakat dalam upaya mengantisipasi banjir.

“Kita juga telah berkali-kali mendorong agar masyarakat dapat bergotong royong. Ini kan kadang-kadang drainase di depan rumah saja tidak bisa dibersihkan, padahal kalau tersumbat itulah penyebab utama terjadinya banjir,” kata Irwan.(Ags)