Desa Centai, Tanggul Pemecah Ombak di Pulau Merbau Akan Dibangun

Desa Centai, Tanggul Pemecah Ombak di Pulau Merbau Akan Dibangun

Meranti(SegmenNews.com)- Tahun ini, tanggul pemecah ombak (breakwater) atau pengaman pantai di Pulau Merbau tepatnya di Desa Centai akan dibangun.

Proses pembangunan tanggul untuk mengurangi dampak abrasi itu sudah dimulai tender dan juga sudah ditetapkan pemenangnya yakni PT Alex Putra Sakti.

Seperti yang tercantum di situs LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, paket pekerjaan dibawah pengawasan SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air WS Indragiri-Akuaman, WS Kampar, WS Rokan, WS Siak Provinsi Riau itu menggunakan anggaran APBN tahun 2021 dengan nilai pagu paket Rp 15.000.000.000,00 dan harga penawaran Rp10.755.590.450,00.

Sebelumnya, pembangunan ini merupakan hasil koordinasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama DPRD Kepulauan Meranti yang meminta perhatian kepada pemerintah pusat untuk menanggulangi wilayah yang terdampak abrasi.

Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah mengatakan wilayah Kepulauan Meranti sudah sangat parah dilanda abrasi, untuk itu sangat perlu dilakukan tindakan serius.

“Beberapa pulau di Kepulauan Meranti berpotensi abrasi karena terus saja dihantam ombak laut dari Selat Melaka. Untuk itu saya berupaya agar program penanggulangan abrasi harus segera dilaksanakan. Dikarenakan biaya pembangunannya sangat besar, kita meminta kepada pemerintah pusat melalui BWS Riau agar Kepulauan Meranti diperhatikan dengan serius. Alhamdulillah tahun ini akan dibangun di kecamatan Pulau Merbau tepatnya di Desa Centai,” kata Ardiansyah, Minggu (31/1/2021) siang.

Dikatakan politisi Partai PAN ini pihaknya juga sebelumnya telah mengajukan untuk pembangunan pengamanan pantai untuk dua titik, namun baru diakomodir pembangunannya untuk wilayah ini.

“Tahun kemaren telah dilaksanakan di Desa Kedabu Rapat, Pulau Rangsang dan tahun ini di Pulau Merbau. Untuk tahun berikutnya kita mencoba lagi agar daerah lainnya di Kepulauan Meranti dibangun pemecah ombak yang serupa. Sebenarnya kemaren kita mengusulkan dua titik yakni di Desa Tanah Merah dan Desa Centai, tapi yang dikabulkan baru satu, dan ini kita juga sudah sangat bersyukur sekali,” pungkas pria yang akrab disapa Jack ini.

Sebelumnya untuk mengurangi dampak abrasi, pihak pemerintahan desa telah menggunakan APBDes untuk membangun tanggul pemecah ombak dengan menggunakan konstruksi kayu secara bertahap. Dimana tahap pertama sepanjang 110 meter dan tahap kedua 750 meter.(Ags)