Evaluasi Inovasi Daerah, Pekanbaru Masuk 5 Besar Nasional

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar rapat evaluasi penyusunan indeks inovasi daerah atau IID, Rabu (15/9). Hasil evaluasi internal itu, secara umum Kota Pekanbaru masuk peringkat 5 besar nasional.

Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan, Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) setiap tahun melakukan evaluasi inovasi daerah. Evaluasi ini dilakukan sebelum ada pengumuman inovasi daerah secara nasional.

“Balitbang melakukan evaluasi Inovasi. Sebelum diumumkan secara resmi oleh Kemendagri melalui Balitbang, kita dengan asesmen sudah bisa juga mengikuti, kita rangking berapa. Dari evaluasi yang telah kita lakukan, itu secara nasional kita masuk ke dalam ranking 4 nasional,” kata Walikota.

Evaluasi ini dilakukan juga agar perangkat daerah yang masih punya inovasi dan belum terinput masih punya kesempatan waktu selama dua hari. Sebab, tanggal 17 nanti sudah ditutup secara nasional.

“Artinya dengan kita masuk 5 besar, mudah-mudahan sampai ditutup 2 hari lagi, secara resmi kita masuk 5 besar nasional. Itu harapan kita,” jelasnya.

Walikota juga menjelaskan, inovasi adalah aktivitas dalam bekerja dengan melakukan pembaharuan. Artinya ini harus menjadi sebuah budaya kerja. Jadi, perangkat daerah tidak boleh bekerja dengan rutinitas. Tetapi apa yang dikerjakan dengan perubahan-perubahan di arah kemajuan.

“Jadi tidak hanya di dalam pemanfaatan teknologi IT, tetapi juga dengan memperbaiki sistem kerja, budaya kerja. Artinya kita lakukan perubahan ke arah lebih baik. Ini sebenarnya inovasi,” jelas Walikota.

Kepala BPP Kota Pekanbaru Masykur Tarmizi mengatakan, input inovasi daerah ini sudah dimulai beberapa bulan yang lalu. “Dari beberapa bulan kita lakukan input indeks inovasi ini, dari sejak sosialisasi akhir April lalu. Dan kita mulai input bulan Mei,” jelasnya.

Diakuinya, pemahaman inovasi setiap OPD itu tidak sama. Inovasi itu tidak hanya berbicara dengan teknologi informasi, tapi juga maknai sebagai pembaharuan, perubahan. Dijelaskan dia, ketika melakukan perubahan dan bisa menghasilkan manfaat bagi organisasi, itulah inovasi.

“Berupa IT bisa, berupa pemberdayaan masyarakat bisa. Kita membentuk forum dan tidak ada hubungannya dengan IT tapi ada manfaatnya untuk menunjang akselerasi dan kebersihan tugas pokok dan fungsi perangkat daerah itulah Inovasi,” jelasnya.

“Sebelumnya belum ada, kita ciptakan, ada dampaknya, ada kemanfaatan, itulah inovasi,” tambahnya.

Kendala lain masih ada perangkat daerah yang belum menginput inovasi lantaran Pekanbaru masih berstatus PPKM, dan pegawai masih WFH. Tapi apa pun itu, lanjutnya, sesuai arahan Walikota BPP intens lakukan koordinasi dengan perangkat daerah. Baik turun langsung mau pun via zoom meting.

“Kita di BPP membentuk tim kerja yang kita beri nama klinik inovasi dan kelitbangan atau klik BPP. Melalui forum klik BPP ini kita minta teman-teman yang tergabung dalam tim klik BPP ini rutin lakukan semacam brandstroming untuk membuka wawasan wawasan untuk melahirkan ide-ide dan Inovasi,” jelasnya.(Kominfo3/RD1)