Pelalawan(SegmenNews.com)- Tidak terasa 76 Tahun Indonesia merdeka, tapi kemerdekaan tersebut belum bisa dirasakan seluruh masyarakat di Indonesia salah satunya di Desa Sei Emas, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.
Merdeka yang belum bisa dirasakan masyarakat tersebut, seperti penerangan listrik. Dimana ratusan kepala keluarga (KK) tepatnya di Desa Sei Emas, saat ini mendambakan penerangan listrik. Sebab sejak puluhan tahun mereka belum menikmati penerangan listrik dari PLN.
“Memang iya sampai sekarang ini kami belum juga menikmati listrik, masyarakat kami sudah menunggu selama 50 tahun mendambakan penerangan, padahal Desa Sei Emas sudah berdiri sejak 1977. Kita sudah mengadu kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan,” terang Kepala Desa Sei Emas Syamsuria kepada SegmenNews.com, Rabu 23 Februari 2022 kemarin.
Dikatakan Syamsuria, bahwa selama ini, jika ingin mendapatkan penerangan listrik pada malam hari, maka masyarakat menggunakan mesin genset. Mesin genset tersebut tidak semua orang yang memakainya, bagi yang tidak mampu terpaksa mereka menggunakan lampu obor atau lampu colok.
“Tidak semua masyarakat memakai genset bila ingin mendapatkan penerangan listrik, tapi bagi masyarakat yang kehidupannya diatas rata-rata yang memakai genset tersebut. Masyarakat yang menggunakan genset untuk mendapatkan listrik tidak bisa selama 24 jam, genset mulai hidup dari jam 6 sore sampai jam 12 malam,” ujarnya.
Syamsuria menambahkan, untuk tiang dan instalasinya sudah ada, tapi pihaknya masih menunggu masuknya arus listrik. Sampai kapan masyarakat Desa Sei Emas bisa merasakan penerangan listrik, padahal di desa lainnya yang ada di Kecamatan Kuala Kampar sudah bisa merasakan penerangan.
“Desa kita sudah hampir kurang lebih berumur 50 tahun, tapi masih ada masyarakat belum merasakan kemerdekaan tersebut. Salah satunya kemerdekaan dari kehidupan daerah terisolir. Untuk itu, saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan dan PLN untuk secepatnya memasukkan arus listrik kedesa kami, jangan sampai berlarut-larut masyarakat hidup susah karena tidak ada penerangan listrik,” tutupnya berharap.***(Ikii)