Pelalawan(SegmenNews.com)-
Sudah berbulan-bulan hewan pemangsa jenis beruang madu berkeliaran di pemukiman padat penduduk, di Kelurahan Bunut, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan Riau. Menurut kabar, Badan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau juga sudah sempat turun dilokasi tersebut.
Akan tetapi hingga saat ini satwa dilindungi, itu belum juga dapat diatasi oleh pihak-pihat terkait. Baru-baru ini, tepatnya pada hari Selasa 30 Agustus 2022, warga Bunut kembali dihebohkan dengan beredarnya video yang berdurasi 2 menit 9 detik yang menampakkan sosok hewan buas berbulu hitam legam itu.
Dari video itu, terlihat jelas hewan buas jenis beruang madu tersebut tengah asik bermain dibawah rumah salah satu penduduk yang telah lama tak ditempati.
“Informasi dari warga kami, pagi tadi mereka melihat dibawah bangunan kosong yang sudah tak berpenghuni,” ungkap Muhammad Jali, ketua RT, bersama warga Dusun Sei Medang, Kelurahan Bunut.
VIDEO: Beruang Bersantai Dibawah Rumah Warga !
Dengan berkeliarannya mamalia pemangsa itu, Amat sapaan akrab ketua RT, ini berharap bisa diatasi oleh pihak terkait secepat mungkin, agar tidak banyak yang dirugikan bahkan hingga menimbulkan korban jiwa.
“Harapan kami, keresahan warga ini agar bisa diatasi secepat mungkin. Jangan sampai timbul korbanlah. Kerena lintasan daerah dusun kami ini banyak anak-anak melintas pulang-pergi ke sekolah, ada juga yang jalan kaki. Itu yang sangat kami kuatirkan,” terangnya berharap kepada SegmenNews.com.
Sebelumnya masyarakat juga sudah sangat resah, lantaran rata-rata peternak ayam, ternaknya sering dimangsa oleh beruang madu tersebut pada malam menjelang pagi hari.
“Banyak laporan warga terkait hewan ternak yang dimangsa sejak beberapa bulan lalu,” ungkap camat Bunut, Eri, S.Ag.
Pihaknya, kata camat Eri, sejauh awal penemuan hewan buas yang berkeliaran tersebut sudah berkoordinasi. Dan semua hal-hal yang diperlukan dalam mengatasi konflik atau penangkapan beruang madu itu, pihaknya telah menyerahkan kepada BBKSDA.
“Kami sudah koordinasi ke BBKSDA, sepenuhnya kami percayakan disana. Terlepas dari tindakan masyarakat, sebelumnya telah kami ingatkan agar menghindari konflik dengan hewan terebut,” kata camat Eri.
Disinggung soal perkembangan penanganan dilapangan, ia mengatakan terus berkoordinasi, namun secara teknis lapangan hanya pihak BBKSDA yang lebih memahami.
“Koordinasi saja, sejauh ini bisa dihitung juga yang turun. Karena secara teknis pihak BBKSDA yang tahu ya,” tandasnya kepada SegmenNews.com.***(Ikii)