![](https://segmennews.com/wp-content/uploads/2023/02/IMG-20230206-WA0028.jpg)
Pelalawan(SegmenNews.com)- Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan Baharudin, SH.MH, angkat bicara terkait konflik satwa liar jenis gajah sumatera dengan masyarakat di Desa Betung dan Tanjung Beringin, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Dalam hal ini ketua DPRD menegaskan kepada Badan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, untuk segera menurunkan tim pengembalian mamalia berbobot besar itu kehabitat aslinya.
“Kami dari DPRD Kabupaten Pelalawan menegaskan BBKSDA untuk segera mungkin menurunkan tim pengembalian gajah kehabitanya, jangan sampai nanti terjadi yang tidak diinginkan antara konflik manusia dan gajah, dan kita harap BBKSDA harus juga mempunyai strategi konprehensif agar para rombongan gajah tidak kembali lagi dilingkungan masyarakat,” tegas ketua Baharudin, Senin 07 Februari 2023.
Selain itu, Ketua Bahar sapaan akrabnya ini, menegaskan agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera membuat tim gabungan pembasmi perambahan hutan. Karena menurutnya, penyebab keluar gajah dari habitatnya, itu merupakan perambahan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Jadi saya menilai bahwa keluarnya gajah dari habitatnya merupakan perambahan hutan yang terus dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, sehingga gajah-gajah tersebut masuk kepemukiman masyarakat dan merusak kebun-kebun masyarakat,” beber ketua Bahar.
Atas kejadian tersebut, ketua Bahar berharap kepada mentri KLHK, BBKSDA Riau dan pihak yang berwenang segera membuat tim gabungan untuk penanganan perambahan hutan yang terus menerus terjadi di TNTN dan segera menangkap pelakunya.
“Kita berharap kepada mentri KLHK dan pihak berwenang maupun BBKSDA untuk membuat tim gabungan penangan perambahan hutan di TNTN agar habitat gajah terjaga dan tidak berkeliaran. Dan juga segera tangkap pelaku perambahan hutan di TNTN dan juga minggu kemaren kita melihat postingan BBKSDA ada alat excavator juga di kawasan hutan TNTN jangan ada pembiaran,” pungkasnya kepada SegmenNews.com.***(Ikii)