Bogor(SegmenNews.com)- Segenap Insan Bank Riau Kepri Syariah mengucapkan Tahniah dan Selamat kepada Prof Dr Muhammad Syafii Antonio M Ec yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Islam di Institut Tazkia Bogor.
Ucapan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bank Riau Kepri Syariah Andi Buchari didampingi Branch Manager Jakarta Beni Saputra saat menghadiri pengukuhan tersebut, Kamis (9/2/2023). Institut Tazkia Bogor Jawa Barat yang dipimpin oleh Rektor Dr Ardhariksa Zukhruf Kurniullah ini salah satu Mitra Bank Riau Kepri Syariah di bidang Pendidikan.
“Atas nama Pribadi dan segenap insan BRK syariah, kami mengucapkan selamat atas pengukuhan Bapak Prof Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, sebagai Guru Besar Institut Tazkia. Prof Syafii juga menjadi Guru Besar pertama sejak Institut Tazkia berdiri. Semoga ilmunya berkah menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua,” kata Andi Buchari.
Pengkuhan tokoh yang turut mengembangkan ekosistem ekonomi Syariah di Indonesia ini juga turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Wakil Ketua MPR Nur Wahid, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Walikota Bogor Bima Arya, Ustad Kondang Dr Adi Hidayat Lc M.A, Bupati Siak Alfedri serta sejumlah Direksi dari Perbankan Syariah.
Prof Syafii dikenal sebagai tokoh yang turut mengembangkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Sejak tahun 90an, ia telah menulis puluhan buku, artikel ilmiah hingga diundang dalam seminar nasional maupun internasional. Berbekal ilmu yang ia miliki, Prof Syafii mendirikan Institut Agama Islam (IAI) Tazkia dan telah menjadi dosen tetap selama lebih dari 20 tahun dan kini dikukuhkan sebagai Guru Besar.
Dalam prosesi pengukuhannya itu, Prof Syafii menyampaikan orasi ilmiah berjudul Model Leadership ProLM dan Tantang Sumber Daya Manusia Bisnis Pada Era Digital. Pidato itu menjelaskan urgensi ProLM Wisdom pada Era Digital dan Internet of Things (IOT).
Proses digitalisasi dan praktik online ini, telah mengubah proses produksi, distribusi, pembiayaan, pemasaran bahkan cara konsumsi dan gaya hidup sekarang ini. Ia pun menegaskan, ekonomi bisnis syariah turut terdampak perubahan ini dan perlu menyesuaikan diri dengan cepat.
“Dari ini kita bisa embracing digital era. Menghadapi VUCA, menghadapi era disrupsi dengan kekuatan Asmaul Husna dengan model sidik, amanah, fatonah, dan tablik yang meliputi secara spiritual, ekonomi, sosial, emosional, fisik,” pungkas Syafii Antonio. ***(rl)