Muscab ke-II KKSS Reteh Resmi Dibuka

Muscab ke-II KKSS Reteh Resmi Dibuka

Pulau Kijang(SegmenNews.com) – Dengan menggunakan Baju Batik Warna Biru yang bermotif Bugis dipadukan dengan songkok reca’ Wakil Bupati H.Syamsuddin Uti berkunjung ke Kecamatan Reteh dalam rangka memenuhi undangan Warga Bugis yang ada di pulau Kijang, Rabu (21/6/2023).

Kedatangan orang nomor 2 Inhil ini ke Kecamatan Reteh selain memenuhi undangan juga membuka Musyawarah Cabang (Muscab) II Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kecamatan Reteh yang dipusatkan di Gedung Serba Guna Jl.Penunjang.

Pembukaan Muscab Ke II KKSS TH 2023 ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Wabup H.Syamsuddin Uti didampingi Ketua BPD KKSS Inhil, Camat Reteh serta panitia Muscab yang mengangkat tema “Merajut Kebersamaan Dalam Bingkai Kekeluargaan Untuk Mewujudkan Kecamatan Reteh yang Aman, Damai dan Sejahtera Sipakatau Sipakainge, Sipakalebbi”.

Pada kesempatan tersebut, turut juga dihadiri Ketua BPD KKSS dan Sekretaris Inhil H.Abdullah Mandu, Ketua BPC KKSS Kecamatan Reteh, Camat, Unsur Forkopincam, Ketua MUI dan Ketua Organisasi Paguyuban Kecamatan Reteh, Ketua IWSS Inhil, Ketua FKUB, tokoh-tokoh Bugis yang ada di Kecamatan Reteh maupun Kabupaten Indragiri Hilir, dia antaranya; mantan Ketua BPD KKSS Inhil H.Agus salim.

Perlu di ketahui, bahwa BPC KKSS Reteh ini merupakan Pengurus KKSS tertua yang ada di Provinsi Riau yang sudah berdiri 21 tahun yang lalu.

Dengan kehadiran Wakil Bupati Inhil yang juga bergelar Dato’ Natawarga Laksana ini mendapat apresiasi dari Masyarakat Bugis yang ada di Kecamatan Reteh, demikian di ungkap Ketua BPD KKSS Inhil H.Abdullah Mandi.

Sementara itu, Wabup H.Syamsuddin Uti dalam arahannya saat membuka Muscab Ke-II KKSS inhil Kecamatan Reteh, mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga masyarakat Bugis ini yang telah bekerja sama ikut membangun Kabupaten Inhil.
Pada tersebut, Wabup H.Syamsuddin Uti menyampaikan pepatah bijaksana orang bugis yang berbunyi “Aju maluruemi riala parewa bola.” Arti dari pepatah tersebut yakni, hanyalah kayu yang lurus dijadikan ramuan rumah.
Rumah dalam pepatah tersebut diibaratkan sebagai seorang pemimpin.***(sup)