Sempat Dijanjikan Sebelum Buper Lancadika Terbakar, Tomas Bunut Angkat Bicara

Pelalawan(SegmenNews.com)– Tersiar kabar sebelum terjadinya kebakaran Bumi Perkemahan (Buper) Lancadika, di Dusun Sagaria, Desa Lubuk Mas, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan-Riau, itu bakal diperhatikan Pemkab Pelalawan melalui Hearing bersama kelompok dari Forum Pemuda Bunut (FPB) di DPRD Pelalawan beberapa waktu lalu.

Namun, hingga terjadinya kebakaran pada Jumat, 25 Agustus 2023 kemarin, hal tersebut belum juga ada realisasi terkait perhatian maupun perawatan dari Pemkab Pelalawan, dalam hal ini Komisi II DPRD Pelalawan bersama perwakilan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pelalawan.

“Kabar itu memang sudah kami dengar semenjak beberapa bulan lalu, namun info yang kami dengar dari FPB masih dalam pembahasan Bamus di DPRD Pelalawan,” ungkap Atan Rizal (56), tokoh masyarakat Kecamatan Bunut.

Kendati demikian, ibarat pepatah nasi telah menjadi bubur, tambah Pak Atan sapaannya ini, dengan telah terjadi kebakaran di Buper Lancadika yang pernah jadi saksi dalam suksesi Kemah Budaya Riau pada tahun 2009 lalu, hanya tinggal kenangan belaka.

“Kalau nasi telah menjadi bubur, janji tak tertunaikan masyarakat telah terlalu hiba, dengan keadaan Buper Lancadika yang sudah sering viral karena memperihatinkannya kondisi disitu,” ucap Pak Atan, dengan nada kecewa.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Wakil Ketua Komisi II, Abudullah, yang hadir saat Hearing atau rapat dengar pendapat (RDP) lalu, menyampaikan masih dalam pembahasan Badan Musyawarah (Bamus) yang dipimpin ketua DPRD Pelalawan. Hingga sempat bakal dilaksanakan kunjungan kerja (Kunker) sejak 27 Juni 2023 lalu, namun ditunda karena ada urgensi lain. Pihaknya menjanjikan bakal dibamuskan ulang.

“Bakal kita Bamus kan kembali. Karena udah dua kali sempat tertunda Kunker di Buper itu,” ucap, Waka Komisi II, Abdullah, kepada SegmenNews.com.

Dalam hal ini, tokoh masyarakat Kecamatan Bunut, khususnya sangat berharap akan adanya aksi nyata dari pihak terkait dalam progres perbaikan Buper Lancadika, itu kedepan agar sejarah tetap bertahan dan sektor ekonomi masyarakat meningkat dengan direalisasikannya kearifan Buper tersebut.

“Namun janji tetaplah janji, sesuai harapan sabagai saksi pembangunan saat itu. Tentu harus ada perbaikan dan perawatan, mau tidak mau, suka tidak suka tempat itu merupakan sejarah dalam suksesi acara Kemah Budaya Riau pada tahun 2009 lalu. Saat ini kami juga berharap bisa menjadi atensi pihak terkait lainnya,” harap Pak Atan, mengakhiri kepada SegmenNews.com.***(riz)